1. Konsultasi dengan Dokter
Penderita diabetes, penyakit jantung, hipotensi, atau gangguan makan harus memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum memulai puasa. Langkah ini mencegah efek samping berbahaya selama berpuasa.
2. Persiapan Tubuh Secara Bertahap
Mulailah dengan puasa intermittent 16–18 jam, lalu tingkatkan ke 24 jam sebelum mencoba 72 jam. Konsumsi makanan rendah karbohidrat dan tinggi nutrisi pada hari sebelum puasa untuk menjaga cadangan energi.
3. Penuhi Cairan dan Elektrolit
Selama puasa, tubuh tetap membutuhkan hidrasi optimal. Minumlah 2–3 liter air setiap hari dan tambahkan elektrolit tanpa gula untuk mencegah dehidrasi serta menjaga keseimbangan mineral.
4. Pilih Aktivitas Ringan
Selama puasa panjang, hindari aktivitas fisik berat yang dapat menguras energi. Aktivitas seperti berjalan santai, peregangan ringan, atau meditasi membantu menjaga stamina dan fokus.
5. Akhiri Puasa Secara Perlahan
Buka puasa dengan kaldu sayur hangat atau buah rendah gula. Setelah 4–6 jam, barulah konsumsi makanan padat dalam porsi kecil. Cara ini membantu sistem pencernaan beradaptasi kembali.
Frekuensi yang Disarankan
Puasa 72 jam sebaiknya dilakukan hanya 1–2 kali setahun. Tujuannya untuk memperoleh manfaat kesehatan, mendukung pencegahan kanker, dan menghindari kekurangan nutrisi.