Puasa 72 Jam: Strategi Alamiah untuk Melawan Kanker dan Tingkatkan Kesehatan Tubuh

Efek Perlindungan Puasa 72 Jam dalam Penelitian Klinis

DiksiNasi, Jakarta – Puasa selama 72 jam memicu proses autofagi—mekanisme alami tubuh yang menghancurkan dan mendaur ulang sel-sel lama. Penelitian menunjukkan metode ini dapat membantu mengelola gejala penyakit kronis seperti gula darah tinggi, hipertensi, hingga menurunkan risiko kanker.

Pasien kanker dapat melakukan puasa selama 72 jam sebelum dan sesudah kemoterapi karena metode ini aman dan layak diterapkan. Penelitian itu juga mencatat penurunan kerusakan DNA pada sel darah putih dan berkurangnya kadar hormon IGF-1, faktor yang berperan dalam pertumbuhan sel kanker.

Menurunkan Risiko Kanker Melalui Penurunan IGF-1

Hormon IGF-1 (Insulin-like Growth Factor 1) memiliki peran penting dalam pembelahan dan pertumbuhan sel. Kadar IGF-1 yang tinggi sering meningkatkan risiko kanker payudara, prostat, dan usus besar.
Puasa 72 jam terbukti menekan kadar IGF-1, sehingga menciptakan lingkungan metabolik yang kurang mendukung pertumbuhan sel kanker. “Efek ini berpotensi menjadi perisai biologis bagi tubuh,” tulis studi di PubMed.

Perlindungan Sel Sehat dari Efek Kemoterapi

Dalam studi kecil, pasien yang berpuasa sebelum dan sesudah kemoterapi mengalami kerusakan DNA lebih sedikit pada sel sehat. Efek protektif ini tidak mengurangi efektivitas obat terhadap sel kanker.

Mengaktifkan Mekanisme Perbaikan Sel

Puasa panjang memicu autofagi—pembersihan komponen sel rusak—melalui aktivasi AMPK dan penekanan mTOR. Kondisi ini juga mendorong apoptosis, yakni kematian terprogram sel abnormal, termasuk sel kanker yang rentan kekurangan nutrisi.

Regenerasi Sistem Kekebalan Tubuh

Penelitian menunjukkan puasa berkepanjangan merangsang pembentukan sel darah putih baru. “Respons imun anti-tumor meningkat signifikan pada hewan setelah periode puasa,” tulis jurnal MDPI.

Manfaat Tambahan di Luar Pencegahan Kanker

Cara Efektif Puasa 72 Jam yang Aman untuk Melawan Kanker

Puasa selama 72 jam mengaktifkan proses autofagi, yaitu mekanisme alami tubuh yang menghancurkan dan mendaur ulang sel-sel rusak. Proses ini menekan pertumbuhan sel kanker dengan menurunkan kadar hormon IGF-1, hormon yang para peneliti sering hubungkan dengan meningkatnya risiko kanker payudara, prostat, dan usus besar.

Untuk menjalankan puasa 72 jam dengan aman dan efektif, terapkan langkah-langkah berikut :