DiksiNasi, Ciamis – Abi Kusno Nachran, seorang wartawan kelahiran Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, adalah gambaran nyata keberanian seorang jurnalis dalam menelusuri kebenaran.
Sosok yang akrab dengan sapaan Bang Ono ini tidak hanya mengabdikan hidupnya untuk mengungkap kejahatan lingkungan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para pewarta yang terus berjuang di tengah ancaman.
Pena yang Menembus Gelapnya Hutan
Karier jurnalistik Abi dimulai dari media-media lokal seperti Lintas Khatulistiwa, Banjarmasin Post, hingga media nasional seperti Media Indonesia.
Ia dikenal dengan tulisan investigatifnya yang tajam, khususnya terkait penebangan liar (illegal logging) di Kalimantan.
Tidak sekadar menulis, Abi turun langsung ke lokasi, masuk ke dalam hutan lebat hingga ke dermaga gelap tempat kayu-kayu ilegal siap diselundupkan.
Keberaniannya membuat dia menjadi ancaman bagi cukong-cukong besar.
Pada satu kesempatan, Abi berhasil menggagalkan pengiriman tiga kapal kayu ilegal yang hendak menuju Tiongkok.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa tulisan bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi sebuah alat perubahan nyata.
Serangan Brutal, Ujian Jurnalisme
Namun, perjuangannya sebagai jurnalis tidak berjalan tanpa risiko.
Pada tahun 2001, Abi diserang secara brutal oleh orang-orang tak dikenal.
Dengan luka bacok di leher, dada, punggung, dan kehilangan empat jari tangan kirinya, ia harus menjalani operasi besar yang menghasilkan lebih dari 350 jahitan di tubuhnya.
Meski tragedi ini hampir merenggut nyawanya, semangat Abi tidak pernah padam.
“Bekas luka ini adalah harga dari kebenaran,” ujar Abi suatu ketika kepada rekannya.