Ang Icep: Kyai yang Berdakwah Lewat Jurnalisme dan Menjadi Sohafi dengan Cita Rasa Seni

Pesantren Jurnalis Ciamis: Menggabungkan Literasi dan Spiritualitas

Beberapa prinsip yang harus dijaga antara lain:

  • Tidak menyebarkan berita hoaks atau informasi yang belum terverifikasi.
  • Menyampaikan fakta dengan jujur dan jelas.
  • Mengedepankan tabbayyun (klarifikasi) sebelum mempublikasikan berita.
  • Menghindari konten provokatif yang dapat memicu perpecahan.

“Wartawan yang bijak akan menghasilkan berita yang membangun, bukan sekadar sensasi,” tambahnya.

Musik Sebagai Media Dakwah

Selain jurnalisme, Ang Icep juga memanfaatkan seni musik untuk berdakwah.

Ia percaya bahwa lirik yang baik bisa menyampaikan pesan moral dengan cara yang lebih mudah diterima.

Dalam sesi interaktif, ia mengajak para peserta menyanyikan lagu Koran karya Farid Bani Adam, lagu yang pernah menjadi inspirasinya saat masih aktif sebagai jurnalis.

Menurutnya, wartawan harus menikmati profesinya agar dapat menjalankan tugasnya dengan penuh semangat.

“Dakwah harus dilakukan dengan hati yang ikhlas, kalau tidak, hanya akan terasa sebagai beban,” katanya.

Masa Depan Pesantren Jurnalis

Pesantren Jurnalis Ciamis mendapat sambutan hangat dari para peserta dan semoga menjadi program tahunan.

“Program ini luar biasa dan perlu berkelanjutan. Jika menjadi rutinitas, ini bisa menjadi ciri khas Ciamis,” pungkas Ang Icep.

Dengan pendekatan yang lebih segar dan inovatif, program ini menjadi bukti bahwa jurnalisme dan dakwah bisa berjalan beriringan, membawa manfaat bagi masyarakat luas.