Ciamis: Sejarah Panjang dari Kerajaan Galuh Hingga Kabupaten Modern

Dalam Prasasti Kawali dan Prasasti Batutulis, tertulis bahwa Prabu Maharaja pernah berkedudukan di Kawali.

banner 468x60

DiksiNasi – Ciamis, salah satu kabupaten di Jawa Barat, memiliki sejarah panjang yang berakar pada keberadaan Kerajaan Galuh.

Menurut sejarawan W.J. van der Meulen, pusat awal Kerajaan Galuh berada di Kawali, wilayah yang kini termasuk Kabupaten Ciamis.

Nama “Galuh” sendiri dipercaya berasal dari kata “sakaloh” yang berarti “dari sungai asalnya” dalam bahasa setempat, dan dalam bahasa Sansekerta, “galuh” merujuk pada permata atau seorang putri raja.

Kerajaan Galuh: Dari Mitologi Hingga Fakta Sejarah

Sumber sejarah tentang Galuh banyak berasal dari naskah tradisional seperti Carios Wiwitan Raja-raja di Pulo Jawa, Wawacan Sajarah Galuh, dan Carita Parahyangan.

Beberapa naskah sezaman, seperti Sanghyang Siksakanda ‘Ng Karesian (1518) dan Carita Parahyangan (1580), turut memberikan informasi lebih akurat.

Berdasarkan sumber ini, Galuh disebut berdiri sebagai kerajaan sejak tahun 78 Masehi dengan berbagai pusat pemerintahan di daerah Lakbok, Brebes, Cilacap, hingga Kawali.

Dalam Prasasti Kawali dan Prasasti Batutulis, tertulis bahwa Prabu Maharaja pernah berkedudukan di Kawali.

Setelah gugur dalam Perang Bubat akibat perselisihan dengan Majapahit pada tahun 1350, kekuasaan Galuh berlanjut oleh keturunan Prabu Maharaja.

Niskala Wastu Kancana menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah ini, terkenal sebagai pemimpin bijak yang tercatat dalam beberapa prasasti.

Masa Kolonial dan Perubahan Nama

Pada tahun 1595, Galuh jatuh ke tangan Mataram dan terus mengalami dinamika pemerintahan, termasuk konflik internal seperti yang terjadi pada masa Adipati Panaekan.

Pada abad ke-19, pemerintahan R.A.A. Kusumadiningrat (terkenal sebagai Kangjeng Perbu) membawa perubahan signifikan, terutama dalam sektor pertanian dan pendidikan.

banner 336x280