Dua tokoh bernama Nasir dan Mukida sering kali melanggar larangan tersebut.
Mereka mencuri ikan dari situ menggunakan alat penangkap seperti jala.
Aksi ini memicu konflik dengan Nyi Mas Cimari dan Eyang Tajur Halang, yang kemudian menegaskan kembali pentingnya menjaga keseimbangan alam demi keberlangsungan hidup masyarakat.
Transformasi Nama dan Wilayah
Nama-nama tempat di sekitar Desa Cimari juga memiliki kaitan erat dengan sejarah dan kejadian yang terjadi di masa lalu.
Contohnya, daerah Jalatrang mendapatkan nama berdasarkan insiden penangkapan ikan secara ilegal oleh Nasir dan Mukida, di mana alat jala ditemukan saat siang hari.
Nama tersebut berasal dari kata “jala” dan “trang” (siang).
Selain itu, berbagai nama tempat lain di Desa Cimari memiliki makna historis dan kultural, mencerminkan hubungan masyarakat dengan alam dan warisan leluhur.
Hal ini menjadikan Cimari sebagai desa yang tidak hanya kaya secara sumber daya, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang mendalam.
Peran Desa Cimari dalam Era Modern
Seiring dengan perkembangan zaman, Desa Cimari terus beradaptasi dengan berbagai perubahan.
Infrastruktur dan teknologi kini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat desa, tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisional.
Pemerintah desa juga aktif dalam mempromosikan potensi lokal, seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata berbasis budaya.
Salah satu upaya yang terlaksana adalah memperkenalkan wisata sejarah.
Pengunjung dapat mengeksplorasi berbagai lokasi bersejarah, seperti Lembah Mah Gunung dan Labuan Bulan, serta mempelajari kisah-kisah legenda yang menjadi identitas desa ini.
Selain itu, pengembangan ekonomi kreatif, seperti kerajinan tangan dan produk lokal, juga mulai digalakkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
Desa Cimari bukan sekadar sebuah wilayah administratif, tetapi juga simbol keberanian, harmoni, dan pelestarian tradisi.
Dari legenda para sesepuh hingga pembentukan desa pada era kolonial, Cimari telah menunjukkan bagaimana kearifan lokal dapat menjadi landasan bagi pembangunan komunitas yang berkelanjutan.
Dengan memadukan warisan sejarah dan inovasi modern, Desa Cimari siap menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menjaga identitas budaya di tengah arus globalisasi.