DiksiNasi, Ciamis – Ketika Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi—yang akrab disapa KDM—menggagas pembinaan anak nakal melalui barak militer, sebagian kalangan menanggapinya dengan pro dan kontra.
Bagi sebagian warga, pendekatan ala militer dinilai represif dan menimbulkan konotasi negatif yang menakutkan.
Namun, Kabupaten Ciamis menunjukkan arah berbeda.
Ciamis memilih jalur yang lebih humanis.
Setelah sebelumnya Bupati Herdiat Sunarya menyebut pesantren sebagai tempat terbaik untuk membina anak, kini olahraga, khususnya bola voli, mulai tumbuh menjadi alternatif baru.
“Kejuaraan ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga ajang pembinaan karakter dan penyaluran energi anak-anak secara positif,” ujar Ujang Solihat Muslih, Ketua Panitia Kejurkab PBVSI Ciamis 2025.
Kejurkab U-14 Jadi Ruang Pembinaan Anak Lewat Kompetisi
Turnamen Bola Voli Indoor U-14 se-Kabupaten Ciamis yang berlangsung 27–30 Mei 2025 menjadi bukti nyata pendekatan alternatif tersebut.
Ajang ini diikuti 35 tim: 18 tim putra dan 17 tim putri, yang semuanya berasal dari klub-klub lokal Ciamis.
“Ini adalah kejuaraan antar klub di bawah usia 14 tahun. Pesertanya cukup banyak,” kata Ujang.
Lebih dari sekadar mencari juara, kejuaraan ini menjadi sarana pembinaan anak-anak usia dini dalam suasana kompetitif yang sehat dan membangun.
Mereka belajar tentang sportivitas, kerja sama, dan semangat juang.