DiksiNasi, CIAMIS – Upaya menciptakan ruang yang setara bagi perempuan di lingkungan akademik terus didorong antara lain melalui Gender Transformative Approach (GTA).
KOPRI PK PMII Universitas Galuh memilih jalur diskusi sebagai medium strategis untuk menantang stereotip dan dominasi patriarki, lewat pemahaman atas Pendekatan Transformasi Gender (Gender Transformative Approach/GTA).
Diskusi daring bertema “Pentingnya Mengenal GTA” menghadirkan Ketua KOPRI PC PMII Ciamis, Sarah Annisya Nurfauziah, sebagai narasumber utama. Senin, (09/06/2025).
Forum ini tidak hanya menjadi ajang berbagi teori, tetapi juga menjadi ruang reflektif atas kondisi ketidaksetaraan gender yang masih kentara di berbagai lini kehidupan sosial.
“GTA adalah strategi penting yang tidak hanya mengenali ketimpangan, tapi juga berupaya mengubah struktur kekuasaan dan norma yang merugikan,” ujar Sarah.
Mahasiswa Jadi Garda Depan Perubahan Sosial
Sarah menyampaikan bahwa mahasiswa, khususnya kader KOPRI, memiliki posisi strategis untuk menjadi agen perubahan.
GTA, menurutnya, bukan sekadar pendekatan teknokratis, tapi bagian dari strategi sosial-politik yang menghendaki perubahan struktural melalui kesadaran kolektif.
Empat prinsip dasar GTA yang dijelaskan Sarah mencakup:
-
Menggugat norma gender yang merugikan,
-
Menggeser distribusi kekuasaan dan akses sumber daya,
-
Menjunjung partisipasi inklusif,
-
Serta mendorong perubahan sistemik di berbagai sektor.
“Transformasi ini perlu dilakukan secara bertahap dan konsisten, dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat, termasuk laki-laki,” tegasnya.
Dari Teori ke Aksi: Relevansi GTA di Daerah
Diskusi ini menjadi refleksi penting atas relevansi GTA dalam konteks daerah seperti Ciamis, di mana nilai-nilai patriarki masih melekat dalam struktur sosial dan kultural.
Sarah mencontohkan pentingnya dialog komunitas, pelatihan berbasis hak, dan pelibatan kelompok marginal sebagai bentuk konkret penerapan GTA.
Ia juga menyoroti potensi pendekatan ini untuk menjangkau isu yang lebih luas, mulai dari kesehatan reproduksi, pendidikan, hingga transformasi layanan publik berbasis digital.