Mahasiswa Soroti Potensi Manipulasi Digital
Namun, antusiasme peserta tidak serta-merta menelan optimisme mentah.
Intan Nur Permatasari, mahasiswa Unigal, melontarkan pertanyaan kritis soal celah penyimpangan digital.
Ia mempertanyakan apakah digitalisasi benar-benar mampu mengatasi praktik manipulasi data, khususnya oleh korporasi besar.
“Teknologi bisa jadi pedang bermata dua. Siapa yang menjamin sistem ini tak disalahgunakan oleh pihak berkepentingan?” tanya Intan.
Pertanyaan itu dijawab oleh Imet Nurkharisma yang menegaskan bahwa Coretax telah dibangun dengan integrasi data dari Disdukcapil, sehingga validasi identitas wajib pajak berlangsung otomatis dan transparan.
“Kami juga mengurangi interaksi fisik, supaya proses lebih akuntabel,” jelasnya.
Edukasi Digital Pajak Perlu Peran Kolektif
Webinar ini menyiratkan bahwa masa depan perpajakan bukan sekadar urusan teknokratis pemerintah.
Mahasiswa, sebagai entitas intelektual sekaligus jembatan antara rakyat dan kebijakan negara, punya peran penting dalam mengawal jalannya digitalisasi perpajakan secara etis dan adil.
“Transformasi perpajakan memerlukan dukungan dari semua pihak, terutama generasi muda yang paling dekat dengan teknologi,” kata Sulwan Mubarak.
Dengan bekal literasi dan partisipasi aktif, semoga mahasiswa tak hanya menjadi pengamat, tetapi juga pelaku perubahan dalam ekosistem pajak yang lebih transparan dan berkeadilan di era Society 5.0.