Orangtua Wajib Melek Digital, Ini Cara Aman Dampingi Anak di Internet Ala LNS

Internet Bukan Musuh, Tapi Butuh Pendampingan

banner 468x60

DiksiNasi, Tangerang – Di era digital seperti sekarang, gawai dan internet menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak.

Namun, di balik kemudahan akses informasi, terdapat berbagai potensi ancaman yang bisa mempengaruhi perkembangan psikologis dan moral anak.

Karena itu, keterlibatan orang tua menjadi hal yang tak bisa ditawar.

“Paling utama adalah memastikan anak terhindar dari konten yang tidak pantas. Namun, selain itu, kita juga harus menjaga buah hati dari bahaya penipuan dan pengaruh negatif lainnya,” kata Hendra Setyawan, Direktur Utama PT Lintas Network Solusi (LNS). Senin, (19/05/2025).

Jangan Asal Beri Gawai, Pahami Waktu dan Kebutuhan Anak

Memberikan gawai kepada anak bukan sekadar mengikuti tren atau memudahkan pengasuhan.

Dibutuhkan pertimbangan matang agar anak tidak terpapar risiko digital sejak dini.

“Harus tahu kapan waktu tepat memberikan anak gawai. Kita tidak pernah tahu apa yang mereka dapat saat berselancar di dunia maya,” jelas Hendra.

Gawai memang dapat menjadi sarana edukatif, namun tanpa kontrol, ia bisa menjadi pintu masuk bagi konten yang tidak sesuai usia.

Dua Mata Pisau: Antara Manfaat dan Risiko

Internet dan perangkat digital ibarat dua mata pisau.

Di satu sisi, teknologi memberikan peluang belajar yang luas.

Di sisi lain, jika disalahgunakan, ia bisa membahayakan tumbuh kembang anak.

“Selalu ada risiko di balik setiap manfaat dari teknologi, terutama gawai dan dunia maya,” ujar Hendra menegaskan.

Strategi Praktis untuk Orang Tua

Agar anak dapat berselancar di dunia maya dengan aman, orang tua disarankan mengambil beberapa langkah strategis.

Mulai dari membatasi durasi akses internet, mengenalkan konsep keamanan digital, hingga secara aktif mendampingi anak saat online.

“Memang seperti ribet, namun demi keamanan serta kenyamanan buah hati, kenapa tidak?” ucap Hendra.

Selain itu, penting bagi orang tua memahami aspek psikologis anak serta kebutuhannya dalam mengakses informasi digital.

Gunakan Fitur Perlindungan dan Bangun Komunikasi Terbuka

Hendra juga menyarankan orang tua untuk lebih terbuka dalam berkomunikasi dengan anak terkait aktivitas online mereka.

Jangan ragu menggunakan fitur perlindungan seperti parental control, filter konten, dan pengaturan privasi.

“Jaga data pribadi anak di internet, berkomunikasilah dengan terbuka, berikan anak ruang untuk berkreasi dan jangan lupa manfaatkan fitur perlindungan teknologi,” ujarnya.

banner 336x280