“Sambil Ngaji Nyuruput Kopi”: Belajar Bijak Bergaul dalam Bingkai Iman dan Ihsan

Majelis Rutin di Karanggedang Angkat Tema Etika Pergaulan dalam Syariat Islam

banner 468x60

DiksiNasi, CIAMIS — Majelis rutin bertajuk Ngopi atau “Ngobrol Perkara Iman, Islam, dan Ihsan” kembali berlangsung di Karanggedang, Ciamis.

Pengajian yang rutin setiap Rabu malam tersebut, terkenal dengan jargon khasnya “Sambil Ngaji, Nyuruput Kopi”, majelis ini telah memasuki edisi ke-192.

Ustadz Deni, pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah, Baregbeg dengan setia memandu rutinitas kopgab dan kawula muda dari Tatar Galuh tersebut.

Rangkaian acara berawal dengan pembacaan Surat Al-Kahfi ayat 1-10, kemudian berlanjut dengan istighosah, dan tausiyah utama yang menjadi inti kajian.

Bijak dalam Bergaul: Tuntunan Rasul dan Ulama

Pada edisi kali ini, Ustadz Deni mengangkat tema penting: bijak dalam memilih pergaulan menurut ajaran Islam.

Ia mengutip sabda Nabi yang menegaskan pentingnya selektif dalam bergaul, bahkan terhadap sesama yang berilmu.

“Jangan ikuti siapa pun, kecuali mereka yang mengajak dari keraguan menuju keyakinan, dari kesombongan menuju kerendahan hati, dan dari kejahatan menuju kebaikan,” tegas Ustadz Deni dalam ceramahnya. Rabu, (06/08/2025).

Menurutnya, salah satu ciri dari orang yang memiliki keyakinan sejati adalah keinginan kuat untuk mengamalkan apa yang dia yakini.

Hal itu, tercermin dalam kesungguhan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Hindari Pergaulan yang Didorong Ego dan Hawa Nafsu

Dalam kesempatan itu, Ustadz Deni juga menekankan bahwa pergaulan yang baik adalah yang mengantarkan pada kedamaian, bukan keributan.

Ia mengajak para jamaah untuk mencari teman yang senantiasa memberi, menyebarkan kebaikan, dan menjauhkan dari ego serta hawa nafsu.

“Ego dan hawa nafsu adalah makanan setan. Jangan biarkan itu merusak kehormatan, kedamaian, dan persaudaraan sesama muslim,” jelasnya.

Ia juga menyentil bahaya riya’ dan cinta dunia berlebihan.

Dari kecenderungan pamer (riya), umat Islam berangsur menuju keikhlasan.

Dari ketertarikan terhadap dunia (ubud dunya), mengarah pada peningkatan cinta terhadap akhirat.

banner 336x280