Melihat situasi itu, petugas patwal yang mengawal iring-iringan merasa perlu turun tangan untuk mencegah kemacetan yang lebih parah.
“Petugas patwal menegur pengemudi taksi dengan mengatakan, ‘Sudah, Maju, Pak,’ sambil memberikan gestur yang terlihat dalam video,” tambahnya.
Permintaan Maaf dan Evaluasi dari Kepolisian
Menanggapi kritik publik, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menyampaikan permintaan maaf atas tindakan anggota patwal yang menurutnya tidak humanis.
“Kami meminta maaf apabila sikap gestur yang terjadi oleh anggota mungkin tidak layak. Ini akan menjadi bahan evaluasi ke depan,” ujar Latif dalam keterangannya.
Selain itu, anggota patwal yang terlibat telah mendapat teguran untuk bertindak lebih humanis dalam melaksanakan tugas pengawalan.
Fenomena Plat Nomor RI di Era Kabinet Presiden Prabowo Subianto
Plat nomor RI 36 yang Raffi Ahmad gunakan, memunculkan pertanyaan di kalangan masyarakat.
Hal tersebut, mengingat penomoran ini berbeda dengan era kepresidenan sebelumnya.
Di masa Presiden Prabowo Subianto, plat nomor kendaraan dinas pejabat lebih kompleks karena menginduk pada struktur kementerian koordinator terkait.
Sebagai Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad mendapat plat RI 36 sesuai dengan tugas khusus yang dia emban.
Hal ini mencerminkan struktur kabinet yang lebih luas dan terkoordinasi, di awal masa pemerintahan Presiden Prabowo.
Insiden ini membuka diskusi publik mengenai penggunaan plat nomor dinas dan etika pengawalan di jalan raya.
Meski Raffi Ahmad telah memberikan klarifikasinya, perhatian masyarakat tetap tertuju pada sikap para petugas dan aturan yang melandasi penggunaan kendaraan dinas ini.