DiksiNasi, Ciamis – Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan tidak hanya menjadi kenangan karena momen-momen bersejarah di atas lapangan, tetapi juga karena kehadiran bola resmi yang kontroversial, Jabulani.
Adidas memperkenalkannya ke dunia melalui ajang World Cup 2010.
Banyak yang menganggap Jabulani, sebagai salah satu bola yang paling inovatif dalam sejarah sepak bola.
Dengan desain delapan panel, produsen bola ini mengklaim mampu memberikan stabilitas yang lebih baik di udara serta meningkatkan akurasi dan kecepatan.
Namun, bukan pujian yang Jabulani dapatkan, melainkan kritik dari para pemain, termasuk kiper dan penyerang.
Beberapa, menganggap bola ini terlalu ringan dan sulit terprediksi lintasannya.
Jabulani, sering kali menyebabkan kesalahan dalam pertandingan.
Meski begitu, bagi beberapa pemain, terutama penyerang, Jabulani menjadi “teman setia” di atas lapangan.
Tak jarang, bola kontroversial ini memberikan peluang emas untuk mencetak gol spektakuler.
Diego Forlan: Pahlawan Uruguay di Piala Dunia 2010
Salah satu pemain yang berhasil bersinar dengan Jabulani adalah Diego Forlan, striker andalan Uruguay.
Forlan menjadi ikon turnamen dengan lima golnya, dia sekaligus memenangkan dua penghargaan.
Sepatu Emas, sebagai pencetak gol terbanyak dan Bola Emas sebagai pemain terbaik di Piala Dunia 2010.