Perang Dingin di Keraton Adipati
Kabar yang beredar menyebutkan adanya dua kubu temenggung yang tengah bersaing merebut perhatian Kanjeng Prebu.
Perang dingin di antara para temenggung itu ternyata memicu perdebatan hangat di Pesantren Tegal Bentar.
Mama Rohel dan Ajengan Duleh menyampaikan pandangan berbeda.
“Mama melihat Kanjeng Prebu sedang menjalankan proses regenerasi dalam jabatan temenggung. Karena itu, beliau memberi restu kepada para temenggung yang merasa tak nyaman, agar angkat kaki dari bumi Galuh” gumam Mama Rohel.
“Oh, jadi para temenggung yang hendak mundur itu memang sudah mendapat restu ya, Mama? Tanpa restu, jelas tak mungkin bisa. Intinya harus paham posisi, ya Mama?” Tukas Ajengan Duleh.
“Betul, Ajengan. Setidaknya ada tiga temenggung yang sudah direstui untuk mundur. Ini informasi dari jaringan intelijen. Tapi tenang saja, Kanjeng Prebu telah menyiapkan generasi pengganti mereka” timpal Mama Rohel.
“Apakah ini dampak dari persaingan internal, atau memang para temenggung itu tidak loyal kepada Kanjeng Prebu, Mama? Padahal, kalau bicara soal prestasi dan kinerja, mereka tergolong baik” heran Ajengan Duleh.
“Dalam politik, Ajengan, kinerja saja tidak cukup. Terlalu pintar dan kurang menghargai atasan juga bisa jadi alasan untuk disingkirkan. Jika Kanjeng Prebu merasa tersinggung atau tidak nyaman, maka cepat atau lambat mereka akan disingkirkan” jelas Mama Rohel.
“Wah, ini berarti Keraton memang sedang tidak baik-baik saja, Mama. Jangan-jangan, pembisik Kanjeng Prebu yang keliru memberikan informasi, sehingga Adipati merestui para temenggung itu untuk mundur?” ujar Ajengan Duleh dengan penaasaran.
“Adipati memiliki kuasa penuh untuk menentukan nasib para temenggung. Ada atau tidak ada bisikan, jika Adipati menghendaki pembubaran kabinet, tak seorang pun bisa menghalangi” pungkas Mama Rohel.
Percakapan itu pun terhenti.
Mama Rohel dan Ajengan Duleh sama-sama terdiam, hanya suara sendok kecil mengaduk kopi pahit yang terdengar.
Menurut rencana, Ajengan Duleh akan segera sowan ke Keraton Adipati untuk melakukan tabayun.