DiksiNasi, Cikarohel – Pagi ini, Mama Rohel kembali membedah asal muasal Kabupaten Ciamis.
Berdasarkan beberapa data yang tercatat di Leiden, Belanda, ternyata saat entitas Kabupaten Galuh berdiri, wilayahnya hanya mencakup Imbanagara, Kawasen, dan Bojonglopang.
Sementara itu, Kabupaten Ciamis yang dipimpin Jangpati Jangbaya berdiri sendiri dan tidak berada di bawah kekuasaan Kabupaten Galuh.
Konflik Antar Adipati
Pada tahun 1722 hingga 1738 M, terjadi konflik politik antara Adipati Imbanagara dan Adipati Wirautama.
“Yang ditaklukkan oleh Mataram ternyata hanya wilayah Imbanagara, Bojonglopang, dan Kawasen. Bahkan, Sultan Agung pada 12 Juni 1642 menandatangani surat keputusan (SK) pengangkatan Adipati Jayanagara (Mas Bongsar). Tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Ciamis,” ujar Mama Rohel membuka obrolan pagi.
Para santri terpana karena kajian sejarah kali ini memiliki dukungan dari data tertulis.
Pertanyaan Tentang Ki Gedeng Utama
Samsul dan Dodo pun tidak melewatkan kesempatan untuk bertanya.

“Jadi, sejak dulu entitas Ciamis itu merdeka dan tidak berada di bawah kekuasaan Mataram, ya?” tanya Samsul.
Sambil menyeruput kopi khas Cibatu, Mama Rohel menjawab, “Pada saat oleh Raden Jagabaya (1722–1725 M) menjabat di Imbanagara, Jayengpati Wirautama menjabat sebagai Bupati Ciamis. Pada masa itu, hubungan antara Adipati Jagabaya dan Jayengpati Wirautama tidak harmonis.”