Part 87: Pare Tatar Sunda Punah

Ternyata, masyarakat Galuh telah lebih dahulu mengenal pertanian sawah dibandingkan dengan orang Belanda yang menjajah Galuh.

banner 468x60
DiksiNasi, Cikarohel– Pada tahun 1862 M, di bawah kepemimpinan Adipati Aria Kusumadiningrat, Negeri Kanjeng Prebu mencapai kejayaan di bidang pertanian.
Selain ahli dalam pemerintahan, Kanjeng Prebu juga memiliki keahlian di bidang pertanian.
Salah satu karyanya adalah pembangunan saluran irigasi Naga Wiru untuk mengairi sawah di sekitar Kota Galuh.

Mama Rohel Menapaki Jejak Kanjeng Perbu

Mama Rohel adalah salah satu tokoh yang juga mengikuti jejak keahlian Kanjeng Prebu.

Ia memanfaatkan irigasi Sungai Cikarohel untuk mengairi sawah dan kebun pisang Raja Bulu miliknya.

Ternyata, masyarakat Galuh juga telah lebih dahulu mengenal pertanian sawah dibandingkan dengan orang Belanda yang menjajah Galuh.

Karena itu, Mama Rohel juga mengajarkan ilmu pertanian kepada para santrinya.

“Mama, saya sangat kagum dengan hasil panen Anda. Sungguh luar biasa, banyak sekali jenis padi di negeri Kanjeng Prebu ini,” ujar Jonathan Rigg, seorang peneliti asal Belanda yang mengkaji aneka varietas padi Sunda.

Percakapan Mama Rohel dengan Ahli dari Belanda

Pada masa kolonial Hindia Belanda tahun 1862, Rigg juga sering menikmati kopi bersama Mama Rohel.

Ia juga menghabiskan waktu bertahun-tahun dengan tekun melakukan penelitian dan pencatatan kosakata bahasa Sunda.

Dalam entri “pare” (nama ilmiahnya Oryza sativa), Rigg juga menulis penjelasan sepanjang enam halaman.

banner 336x280