Peristiwa menakutkan di alam sana ternyata terus terkenang dan dia ingat.
Namun, kualitas sholat seseorang tampaknya tak juga semakin baik.
Perjalanan Isra Mi’raj adalah momentum bersejarah bagi umat Islam.
Ribuan purnama telah berlalu, namun kisah agung ini terus menjadi cerita dari generasi ke generasi.
Kisah ini tak pernah lekang oleh zaman dan tak hilang dari ingatan setiap muslim.
Isra Mi’raj menjadi asal muasal perintah sholat lima waktu.
Nabi Muhammad bahkan mendapatkan banyak sekali diskon rakaat sholat.
Tak terasa, hari sudah menjelang Subuh.
Malaikat Jibril pun menerbangkan Mama Rohel kembali ke alam dunia.
Ia mendarat di Kampung Cikarohel, tepat di pendopo Tegal Bentar.
Di hadapan para santri, Mama Rohel menceritakan peristiwa yang ia lihat di alam lain, sebagaimana pernah Nabi Muhammad SAW saksikan.
“Esensi sholat adalah mencegah perbuatan keji dan mungkar. Maka, mereka yang sholat tetapi tetap bermaksiat dan bertindak keji telah kehilangan energi sholatnya,” ujar Mama Rohel, menyimpulkan kisah Mang Karna yang mendapat siksa di Neraka.
Sambil menyeruput kopi Gunung Sawal, Mama Rohel meringkas kisahnya.
“Anak-anakku, mari kita jaga kualitas sholat kita, sebab sholat menjadi amalan pertama yang kena audit. Sholat yang baik dan benar akan menghasilkan akhlak mulia, sehingga kita tidak lagi berbuat keji dan mungkar,” pungkas Mama Rohel.
Pengajian pun dia tutup dengan hamdalah.
Tabik pun.