Bendera One Piece di Hari Kemerdekaan: Simbol Patah Hati Rakyat pada Negara

Bendera Bajak Laut di Hari Kemerdekaan: Tanda Rakyat Menggugat Janji Negara

banner 468x60

Gelombang Kekecewaan di Media Sosial

Warganet memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan foto dan video pengibaran Jolly Roger.

Mereka menulis narasi yang mengungkapkan rasa frustrasi terhadap pemerintah.

Seorang pengguna TikTok menulis:

“Bendera One Piece berkibar di Indonesia, melambangkan masyarakat Indonesia sedang terjajah oleh pemimpin dan pemerintahan sendiri, hukum yang tidak pernah berlaku adil, ekonomi terjun bebas, dan janji Prabowo hanyalah tinggal janji.”

Ungkapan-ungkapan seperti ini memperlihatkan bahwa warga menggunakan Jolly Roger untuk menyalurkan rasa kecewa tanpa harus melakukan aksi fisik di jalanan.

Menabrak atau Menyiasati Aturan

Pengibaran bendera selain Merah Putih pada momen kenegaraan berisiko menimbulkan konsekuensi hukum.

Peneliti Kebijakan Publik Riko Noviantoro mengingatkan, “Jika ditemukan pelanggaran terhadap pelecehan pada bendera Merah Putih, maka berpotensi dikenakan sanksi. Ini yang kiranya publik juga memahami.”

Warga yang tetap mengibarkan Jolly Roger menganggap tindakan itu sebagai bentuk kreativitas sekaligus kritik.

Mereka memanfaatkan celah yang tidak secara tegas melarang simbol lain selama tidak menurunkan atau merusak Merah Putih.

Perayaan yang Menjadi Teguran

Fenomena ini menunjukkan paradoks di tengah perayaan kemerdekaan.

Rakyat tetap merayakan 17 Agustus, namun mereka juga menggunakannya untuk mengingatkan penguasa bahwa kemerdekaan sejati belum merata.

Jolly Roger yang berkibar di halaman rumah dan jalanan bukan berarti rakyat menolak Merah Putih.

Mereka justru mengingatkan bahwa janji kemerdekaan harus terwujud dalam keadilan hukum, kesejahteraan ekonomi, dan pemerintahan yang menepati komitmen.

banner 336x280

Komentar