Kisruh Sertifikat Tanah di Tatar Galuh: Ratusan Warga Geruduk Kantor ATR/BPN Ciamis

Aksi protes ini juga terpicu oleh arogansi salah satu staf ATR/BPN Ciamis yang menurut mereka tidak menjaga etika.

DIKSI NEWS46 Dilihat
banner 468x60

Selain itu, Andi juga membahas tentang Hak Guna Usaha (HGU) yang masuk ke ranah perbankan, padahal HGU seharusnya habis pada tahun 2022.

Menurutnya, PTPN VIII masih mengklaim tanah yang seharusnya bisa digunakan masyarakat untuk bercocok tanam.

banner 336x280

“PTPN VIII mengelola tanah adat,” singkat Andi.

Arogansi Staff ATR BPN Ciamis Memicu Kemarahan Massa

Menurut Andi, menemui langsung Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) merupakan upaya sia-sia karena respons yang akan diberikan sudah bisa diprediksi.

“Itu sudah normatif, sudah biasa dan bisa saya pahami,” ujar Andi.

Dia, mengungkapkan kekecewaannya atas sikap bawahan di institusi tersebut.

“Sebagai bawahan akan seenaknya saja mereka menghadapi kami,” keluh Andi.

Aksi protes ini juga terpicu oleh arogansi salah satu staf ATR/BPN Ciamis yang menurut mereka tidak menjaga etika.

Menurut informasi, ada seorang staf yang baru saja pindah dari Papua dan terkesan bersikap arogan dalam menanggapi surat yang mereka layangkan sebelumnya.

Andi menegaskan bahwa apa yang mungkin berhasil di Papua, tidak serta merta dapat diterapkan di Ciamis.

“Ada salah satu staf pindahan dari Papua yang mengatakan dia tidak gentar dengan orang Ciamis karena sebelumnya di Papua sempat membuat warga menangis saat mengurus sertifikat,” geram Andi.

Andi secara spesifik membahas perilaku seorang staf yang baru pindah dari Papua.

Dia menilai, staf tersebut berperilaku arogan, seperti yang ia alami di wilayah sebelumnya.

“Belum saja kami beraksi sudah ada pejabat yang bicara seenaknya dan menantang kami.”

Andi dengan tegas menyatakan bahwa taktik dan sikap yang mungkin dia anggap tepat di Papua tidak akan serta merta berlaku di Ciamis.

“Lain padang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya,” tuturnya, mengingatkan bahwa setiap daerah memiliki keunikan dan cara penanganan yang berbeda.

Tantangan Andi terhadap staf tersebut menjadi pernyataan yang berani: “Silahkan anda bertindak seenaknya di Papua, tapi ini tanah Ciamis bukan Papua, akan kami lawan sampai mana keberaniannya saat di Papua, silahkan hadapi kami yang berdarah Ciamis, lahir di Ciamis ini.”

Pihak ATR/BPN akhirnya memutuskan untuk menemui massa setelah sempat bergeming di balik pintu kaca.

“Bapak Kepala sedang kunjungan ke luar kota. Silakan sampaikan saja kepada kami agar nanti dapat kami teruskan,” ujar perwakilan ATR/BPN.

Namun, massa aksi sepakat untuk menolak tawaran tersebut dan menyatakan akan kembali minggu depan dengan massa lebih besar, menuntut Kepala ATR/BPN untuk menemui mereka secara langsung.

banner 336x280