Cuitan negative tersebut, berisikan foto delegasi G20 yakni Presiden FIFA Gianni, Menteri Perdagangan Indonesia, PM Kanada, PM Inggris, dan pendiri World Economic Forum yang memakai batik saat dinner.
“Why are they all dressed the same – and like that,” tulisnya dalam akun Twitter miliknya @sophielouisecc.
Artinya : “Mengapa mereka semua berpakaian sama – dan seperti itu,” tulisnya.
Sontak hal tersebut mengundang reaksi dari para warganet Indonesia marah karena merasa pemilik akun Twitter itu tak menghargai kain kebanggaan Indonesia.
Komentar itupun langsung ada yang membalas :
“it’s because they have creativity and not using the boring white shirt black suit black tie which is so depressing like your name…. corcoran in indonesian = pouring concrete.” komentar akun @tanyadoank13.
Artinya : “itu karena mereka memiliki kreativitas dan tidak menggunakan kemeja putih yang membosankan jas hitam dasi hitam yang sangat menyedihkan seperti namamu…. corcoran dalam bahasa indonesia = menuang beton”.
Terlepas dari adanya cuitan negative dari pengguna Twitter, perlu kita akui jempol atas peran pemerintah yang berhasil membuat batik indonesia semakin terkenal di dunia.