DiksiNasinews.co.id, Ciamis – Forum Peduli Lingkungan Tatar Galuh (PELITA) bersama masyarakat pengguna air dari Sungai Cileueur mengunjungi Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Galuh Ciamis. Selasa, (10/10/2023).
Mereka mengangkat isu seputar masih berlanjutnya pengambilan air baku dari Sungai Cileueur oleh PDAM Tirta Galuh, meskipun sebelumnya pernyataan dari PDAM menjanjikan penghentian pengambilan air dari sungai tersebut.
Forum Pelita Galuh
Mumu, sekretaris PELITA, mengacu pada berita yang diterbitkan oleh pikiranrakyat.com pada tanggal 17 Oktober 2019 yang mencatat pernyataan Direktur Umum (Dirut) waktu itu, Cece Hidayat. Dalam pernyataannya, Cece Hidayat menyatakan bahwa jika Intake dan IPA Citanduy telah berfungsi, pengambilan air baku dari Cileueur akan mereka hentikan.
“Kami mempertanyakan pernyataan Dirut sesuai berita terdahulu, yang mana menyatakan jika Citanduy sudah beroperasi maka pengambilan airbaku dari Cileueur akan berhenti” ujar Mumu.
Namun, dalam kenyataannya, pengambilan air baku dari Cileueur masih terus berlanjut. Hal ini menyebabkan ketegangan di antara penduduk yang menggunakan air dari Cileueur, terutama karena aliran sungai ini mengalami penurunan signifikan akibat kurangnya debit air dari hulu. Hal ini membuat mereka harus berbagi jatah pengaliran air dengan PDAM.
“Hingga sekarang, di Ampera (pintu air milik Perumdam Tirta Galuh – red) masih ambil dari Cileueur. Tak jarang kami harus bertengkar dengan sesama pengguna air dari daerah lain karena masalah jatah giliran” papar Mumu.
Keluhan Warga
Kustiwa, seorang warga dari Sindangrasa blok Margasari, menyatakan bahwa beberapa warga terpaksa harus menghentikan aktivitas bercocok tanam mereka karena kekurangan pasokan air. Dia mengeluhkan kesulitan yang dihadapi oleh para petani.