Di antaranya adalah Perum Juri Garden Utama, Perum IP, Citutut, dan Perum Dahlia.

Gangguan juga akan terasa oleh warga di daerah Pamalayan, Timbang Windu, Gg. Becek, serta sejumlah desa seperti Bojong, Ketabumi, Sukamantri, dan Warung Jeruk.

Bahkan, sejumlah titik vital seperti Rumah Sakit, Cibodas, hingga kawasan pendidikan di Dewasari dan Cikatomas tidak luput dari dampak penghentian aliran air ini.

Tidak hanya itu, kawasan lain seperti Panyingkiran, Ciharalang, Cigembor, dan Cipendeuy juga termasuk dalam cakupan wilayah terdampak.

Perumahan modern seperti Perum Sinar Mutiara, Perum Pesona Kahuripan, dan Perum Bumi Ciharalang Lestari pun akan merasakan dampaknya.

Distribusi Air Kembali Normal Bertahap

Perumdam Tirta Galuh memastikan bahwa distribusi air bersih akan kembali normal secara bertahap mulai Kamis, 24 Juli 2025.

Meski demikian, proses normalisasi bisa memerlukan waktu tambahan, tergantung pada kontur wilayah dan tekanan air di masing-masing daerah.

Imabuan bagi Warga Agar Menampung Air dan Tidak Buka Keran

Direktur Utama Perumdam Tirta Galuh, Amsi Yudi Purwanto, SE., MT., mengimbau kepada seluruh pelanggan untuk menampung air secukupnya sebelum gangguan terjadi.

Ia juga menyarankan agar masyarakat tidak membuka keran selama aliran air terputus, guna mencegah udara masuk yang dapat menyebabkan water meter berputar tidak akurat.

“Kami mohon maaf atas gangguan ini dan berharap masyarakat dapat memaklumi. Semua upaya kami lakukan demi menjaga kualitas layanan air bersih,” ujar Amsi dalam surat edaran tertanggal 22 Juli 2025.

Dengan adanya informasi ini, semoga warga di wilayah terdampak dapat melakukan persiapan lebih awal.

Perumdam Tirta Galuh juga akan terus memantau perkembangan di lapangan dan memberikan informasi lanjutan jika terjadi perubahan jadwal.

Laman sebelumnya