Atau setara Rp13 juta lebih dalam bentuk konversi tabungan.
Lalu, Dusun Cinyenang (Sidamulya, Cisaga) melakukan adaptasi perubahan iklim berbasis masyarakat.
Ojo Sarjo (Kelurahan Ciamis) dengan menyetorkan 878 kg sampah terpilah dengan nilai ekonomi hampir Rp5 juta.
Menurut Kepala Disperkim LH Kabupaten Ciamis, H. Okta Jabal Nugraha, ST, MT, penghargaan ini adalah bentuk dukungan pemerintah terhadap kolaborasi lintas sektor yang selama ini sudah terbangun.
“Hari Jadi ini menjadi saat yang tepat untuk menyampaikan bahwa pembangunan tidak bisa dilepaskan dari kelestarian lingkungan,” kata dia.
“Apresiasi ini adalah bentuk dorongan agar gerakan lingkungan tidak berhenti di seremoni saja, tapi jadi bagian dari budaya masyarakat Tatar Galuh,” ujarnya, menambahkan.
Langkah ini juga selaras dengan arah pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045, di mana kualitas lingkungan dan daya tahan terhadap krisis iklim menjadi fondasi utama.
“Hari Jadi ke-383 bukan sekadar peringatan lahirnya sebuah daerah, tapi juga pengingat bahwa warisan yang sesungguhnya adalah lingkungan yang lestari bagi generasi yang akan datang,” pungkasnya.