DiksiNasi, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi memberhentikan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan.
Keputusan ini diambil atas permintaan presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang akan segera menjabat pada periode berikutnya.
Langkah Jokowi ini menuai berbagai tanggapan, baik dari Istana maupun partai politik terkait, termasuk PDI-P.
Penggantian Kepala BIN: Herindra Diproyeksikan
Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Ketua Fraksi Demokrat DPR RI, mendukung Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra, sebagai pengganti Budi Gunawan.
Menurut Ibas, Herindra memiliki rekam jejak yang kuat dan visi yang adaptif untuk memimpin BIN. “Visi tajam, tegas, akuntabel, modern, dan manajerial Herindra sangat jelas.
Kemampuannya di bidang intelijen dan non-intelijen juga sudah terbukti,” kata Ibas pada Rabu (16/10/2024).
Ibas juga berharap bahwa jika terpilih, Herindra akan bekerja secara profesional dan menjaga agar kewenangan BIN tidak disalahgunakan.
“Selamat Pak Herindra! Kami dari Fraksi Demokrat memberikan persetujuan. Harapan kami, Bapak dapat menjalankan tugas dengan amanah dan setia kepada bangsa dan negara,” lanjutnya.
Tanggapan Istana dan PDI-P
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, mengungkapkan bahwa Jokowi sudah mengajukan surat resmi kepada DPR mengenai pemberhentian dan pengangkatan Kepala BIN yang baru.