Soerjanto menegaskan bahwa laporan awal akan mirip dengan proses penerbangan, berisi data kecelakaan, pilot, dan korban. Terkait penyelesaian investigasi, KNKT akan fokus pada penyelamatan black box di kedua lokomotif terlibat.
“Nanti kita akan menanyakan kepada pihak LAN atau pihak KAI untuk mengajari kita signal ini kodenya apa dan gimana, setelah kita tahu, kita mempelajari, kita butuh waktu kurang lebih satu atau dua minggu,” jelasnya.
Pada tanggal 5 Januari 2024, terjadi kecelakaan melibatkan KA Turangga dan Commuter Line Bandung Raya. Kejadian memilukan ini, terjadi di km 181+700 antara Stasiun Haurpugur – Stasiun Cicalengka. KNKT, menurunkan tim investigasi yang akan bekerja selama 4 hari. Tim, akan mengumpulkan data dan informasi faktual serta menganalisis faktor-faktor penyebab kecelakaan.
Soerjanto menyampaikan duka cita kepada keluarga korban dan berharap para korban yang terluka segera pulih. KNKT berkomitmen memberikan pembaruan berkala selama proses penyelidikan untuk meningkatkan keselamatan transportasi kereta api di Indonesia.