Meski aksi dorong mendorong antara mahasiswa dengan aparat sempat terjadi, namun atas kedewasaan kedua belah pihak berhasil meredakan tensi yang sempat meninggi. Aksi bakar ban tepat di depan gerbang masuk pendopo, menjadi salah satu momen yang menegangkan. Beruntung, para mahasiswa bersedia mengendorkan urat mereka yang sempat tegang.
Demonstrasi berakhir dengan ultimatum dari mahasiswa: sebuah tuntutan agar Bupati Ciamis memenuhi permintaan mereka dalam waktu 3×24 jam atau mereka kembali dengan massa lebih besar. Ini menunjukkan, meski telah pulang, semangat mahasiswa untuk memperjuangkan keadilan sosial tidak akan pernah padam. Kini, bola ada di tangan Pemkab Ciamis, bagaimana merespons tuntutan ini dengan aksi nyata yang dapat meredakan kegelisahan warganya.