DiksiNasi, Semarang – Nama Prathita Amanda Aryani mendadak viral di media sosial setelah dituding sebagai pelaku perundungan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang.
Dugaan ini mencuat seiring dengan meninggalnya dr. Aulia Risma Lestari, seorang dokter junior yang diduga bunuh diri akibat perundungan saat menjalani pendidikan spesialis Anestesi di RSUP dr. Kariadi, Semarang.
Ramai di Medsos X
Dalam unggahan di media sosial X, akun @sunwookimz membeberkan sejumlah bukti yang memperlihatkan tindakan Prathita terhadap juniornya.
Salah satunya adalah pesan WhatsApp yang menginstruksikan dokter junior untuk memakan lima bungkus nasi Padang per orang dan mengunggah video sebagai bukti.
PRATHITA AMANDA ARYANI
LAGI LAGI DOKTER UNDIP
MELAKUKAN PERPELONCOAN DAN NGATAIN NETIZEN FITNAH PADAHAL DIA SENDIRI PEMBULLYNYA
CABUT IZIN DOKTERNYA! @undip pic.twitter.com/PSQcvUgYjt
— Leo (@sunwookimz) August 16, 2024
“Nasi padang satu utuh, lauk sayur nangka, telur bulat, ayam pop. Jumlah 5 bungkus per orang. Share video kalian lagi makan itu 5 bungkus per orang di sini jam 14.00. Mengerti?” demikian bunyi pesan tersebut. Jum’at, (15/08
Tudingan perundungan semakin kuat dengan beredarnya pesan lain yang menunjukkan Prathita menggunakan kata-kata kasar seperti ‘sampah’ dan ‘idiot’ kepada dokter junior.
Namun, hingga berita ini tayang, akun Instagram Prathita telah menghilang, memperkuat spekulasi publik mengenai keterlibatannya.
Keluarga Bantah Dugaan Bunuh Diri
Sementara itu, keluarga dr. Aulia Risma Lestari melalui kuasa hukum mereka, Susyanto, membantah kabar bahwa kematian dr. Aulia penyebabnya adalah bunuh diri.
Mereka menduga bahwa dr. Aulia meninggal akibat kondisi kesehatan yang memburuk karena penyakit saraf kejepit yang dia derita.
“Korban meninggal karena sakit, mungkin pas kelelahan dalam keadaan darurat. Ada kemungkinan ia menyuntikkan obat anestesi secara berlebihan,” jelas Susyanto.
Meski demikian, pihak keluarga menegaskan akan menyerahkan informasi yang lebih rinci kepada pihak kepolisian.