Rocky Gerung berpendapat pertemuan mereka ini secara tidak langsung mengubah cara pandang istana terhadap Anies Baswedan.
Sebelum pertemuan itu sudah pasti Gibran berkomunikasi dengan Jokowi untuk izin hendak bertemu dengan Anies dan secara tidak langsung ini menunjukan sinyal bahwa istana merasa harus ada pencairan suasana dari ketegangan selama ini.
“Sebetulnya tidak ada problem yang berat disitu terkecuali bagi mereka yang berfikir dungu dalam berpolitik, mereka menganggap politik itu harus frontal dan tidak mungkin ada percakapan.
Memang frontal itu pasti dalam Pemilu, tetapi upaya untuk bangsa ini kedepannya percakapan itu harus dilakukan seperti halnya pertemuan Gibran dan Anies kemarin,” tandasnya.
Hal ini dapat disimpulkan bagi kita bahwa pertemuan ini senang-senang dan tidak ada problem yang berat, dan adapun yang marah-marah itu urusan perbedaan yang paling penting adalah keakraban dalam berbangsa ini tujuannya semakin terwujud.
Menyikapi hal tersebut Gibran Rakabuming tidak ambil pusing dengan berbagai anggapan orang-orang mengenai pertemuannya dengan Anies.
Meski enggan banyak berkomentar, ia mengucapkan terima kasih kepada Rocky atas motivasi yang diberikan.
“Nggak tahu juga, aku santai. Kita lihat nanti seperti apa. Makasih Bang Rocky motivasinya,” katanya dikutip dari Antara.
Mengenai penilaiannya terhadap Anies Baswedan, Gibran mengatakan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut merupakan sosok yang baik. Ia juga pernah bertemu beberapa kali dalam berbagai kesempatan.
“Terakhir pas peresmian Masjid Istiqlal,” tandasnya.