DiksiNasi, Indramayu, Jawa Barat — Memasuki masa pemilihan kepala daerah (Pilkada) Indramayu 2024, tensi politik daerah semakin kompleks, terutama dengan pecahnya hubungan antara Bupati Nina Agustina dan mantan Wakil Bupati Lucky Hakim.
Ketegangan ini kini membuka peluang besar bagi pasangan calon (paslon) nomor 1, Bambang Hermanto dan Kasan Basari, untuk meraup dukungan dari para swing voters yang kecewa dengan konflik tersebut.
Perseteruan Nina dan Lucky yang berlangsung sepanjang masa jabatan mereka dinilai akan berdampak signifikan terhadap basis pemilih masing-masing.
Para pengamat politik lokal memperkirakan bahwa kondisi ini tidak hanya memecah dukungan internal, tetapi juga menciptakan celah bagi kandidat lain untuk menarik suara dari pemilih yang merasa jenuh dan skeptis dengan ketidakharmonisan kedua tokoh itu.
Potensi Lahirnya Swing Voters dari Basis Nina dan Lucky
Pasangan Bambang Hermanto dan Kasan Basari—yang terkenal memiliki visi dan misi solid untuk memajukan Indramayu—tampaknya menjadi pilihan alternatif bagi pemilih yang menginginkan stabilitas dan kepemimpinan yang kompak.
Kehadiran Bambang-Kasan sebagai figur baru dengan citra yang belum ternodai oleh konflik internal membuat mereka terlihat lebih menjanjikan bagi masyarakat yang ragu pada kepemimpinan Nina atau Lucky dalam Pilkada mendatang.
“Dari perspektif elektabilitas, perseteruan Nina dan Lucky jelas merugikan keduanya. Terutama, jika mereka berencana maju sebagai calon bupati pada periode berikutnya,” ujar Deni Wiranda, pengamat politik dari Bandung. Minggu, (03/10/2024).
“Swing voters dari kedua kubu bisa berpaling ke pasangan Bambang-Kasan yang menawarkan program pembangunan tanpa konflik personal” lanjutnya.
Dengan ketidakpastian arah dukungan di antara pendukung setia Nina dan Lucky, paslon Bambang-Kasan berpeluang kuat menarik suara dari kalangan swing voters yang menuntut stabilitas dan keberlanjutan pembangunan tanpa gangguan perseteruan politik.
Manuver Politik Bambang-Kasan dan Respons Masyarakat
Pasangan Bambang Hermanto dan Kasan Basari sejauh ini telah memanfaatkan momentum perseteruan ini untuk menguatkan citra sebagai pemimpin yang lebih mengutamakan kepentingan publik ketimbang konflik pribadi.
Bambang yang terkenal sebagai figur peduli kesejahteraan petani, serta Kasan yang merupakan tokoh budaya dan terkenal akan kepeduliannya pada pelestarian seni lokal.
Beberapa hal tersebut, beberapa kalangan menilai mampu merebut hati pemilih yang merasa lelah dengan ketidakpastian di antara Nina dan Lucky.
Ketua tim sukses Bambang-Kasan menyatakan bahwa pihaknya fokus menawarkan solusi konkret bagi masyarakat.
“Kami hadir dengan visi membangun Indramayu secara berkesinambungan. Bagi kami, perpecahan tidak akan membawa kemajuan, dan masyarakat membutuhkan pemimpin yang satu visi demi kemajuan daerah ini,” ujarnya.
Menurut Deni, potensi peralihan dukungan sangat mungkin terjadi.