Pernyataan dari PT IMIP menyebutkan bahwa penyebab ledakan di Smelter Nikel Morowali adalah adanya cairan. Ini menjadi, pemicu ledakan yang belum tertangani saat proses perbaikan tungku. Hal ini menyoroti kelemahan dalam prosedur keselamatan.
Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi serta Kementerian Ketenagakerjaan berjanji untuk mengirim tim investigasi guna menelusuri penyebab insiden ini. Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto, menyatakan bahwa pelanggaran aturan akan segera mendapatkan tindak lanjut.
Sementara keluarga korban meratapi kehilangan, termasuk La Ode Abdul Mursalim, yang menjadi salah satu korban ledakan Smelter Nikel Morowali. Laode M. Syarif, komisioner KPK periode 2015-2019, menyampaikan duka cita atas kepergian sepupu keduanya yang baru saja lulus kuliah.
Pertanyaan mengapa kecelakaan kerja terus terjadi menjadi fokus, dan permintaan keluarga korban adalah “kompensasi yang wajar dan bukan ala kadarnya.” Kritik terhadap kurangnya evaluasi dan peningkatan keselamatan kerja menjadi sorotan dalam tragedi ini.