“Ada seorang pendidik di Ciamis tercatat terkonfirmasi HIV/AIDS. Penanganannya sekarang dalam proses pengobatan. Tetap mengajar, kita tidak boleh mengasingkan tapi tetap dalam pengawasan pengobatan. Memang tidak menular kalau tidak melakukan seks,” jelasnya.
KPA
Kepala Kesetariatan KPA Kabupaten Ciamis, Andi Ali Fikri, menyampaikan terima kasih kepada siswa SMP dan orang tua Duta KPA yang hadir dalam kegiatan tersebut. Ia juga mengungkapkan bahwa KPA telah melakukan sosialisasi di tingkat desa melalui Karang Taruna dan komunitas, dengan harapan dapat menghentikan penyebaran HIV/AIDS di Ciamis.
Andi Ali Fikri juga membagikan data tentang kasus AIDS di beberapa daerah, dengan Ciamis memiliki 58 kasus, Banjar 40 kasus, dan Pangandaran 4 kasus pada tahun 2021. Hal ini membuatnya prihatin, dan ia berharap para Duta yang baru saja diukuhkan dapat menjadi garda terdepan dalam pencegahan HIV/AIDS di Tatar Galuh.
“Saya prihatin dengan statistik tersebut, meskipun Ciamis bukan lokus utama penyebaran. Ciamis hanya tempat singgah, biasanya suspek terjangkit di daerah lain karena perilaku menyimpangnya. Semoga dengan pengukuhan duta HIV/AIDS ini kita bisa menjadi benteng supaya tunas bangsa tetap terjaga kemurniannya,” pungkas Andi.