Edukasi sebagai Bentuk Pencegahan Strategis
KOPRI menegaskan bahwa edukasi menyeluruh harus menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan HIV.
Materi tentang kesehatan reproduksi, bahaya seks bebas, penyalahgunaan narkoba, hingga pentingnya deteksi dini perlu terintegrasi dalam pendidikan formal dan nonformal.
Sarah menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menangani persoalan ini.
“Keterlibatan seluruh pihak melalui kolaborasi pentahelix—pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media—merupakan kunci dalam mengurai kompleksitas persoalan HIV,” ujarnya.
Hilangkan Stigma, Bangun Empati
Lebih jauh, KOPRI mengajak masyarakat untuk menghapus stigma terhadap penderita HIV dan mulai membangun empati kolektif.
Penanggulangan HIV bukan sekadar tugas pemerintah atau tenaga medis, tapi menjadi tanggung jawab sosial seluruh elemen bangsa.
Langkah KOPRI ini merupakan bukti nyata bahwa organisasi kepemudaan mampu berperan sebagai katalis perubahan sosial.
Dengan pendekatan berbasis edukasi, empati, dan kolaborasi, upaya pencegahan HIV di kalangan remaja semoga menjadi lebih sistematis dan berdampak luas.
