Paguron Aom Tur’at Bersinar di Pasanggiri Pencak Silat Tatar Perjuangan 2025

Dari Cimaragas ke Tasikmalaya, Para Pendekar Muda Ukir Prestasi dan Bawa Misi Moral

Silat Jadi Ruang Aman bagi Anak Muda

Melalui rutinitas latihan, Aom Tur’at mengajarkan nilai-nilai kesopanan, tanggung jawab, dan semangat kebangsaan.

Di tengah kondisi sosial yang rentan terhadap kenakalan remaja, paguron seperti ini menjadi alternatif kegiatan yang sehat dan produktif.

“Kalau tidak diarahkan ke hal positif, anak-anak akan lebih mudah terpapar konten digital yang merusak,” ujar Kang Yaya.

Dengan dukungan komunitas lokal, Aom Tur’at berhasil menumbuhkan semangat persaudaraan dan kebanggaan terhadap budaya warisan leluhur.

Ajang Pasanggiri Jadi Wadah Pembuktian

Pasanggiri Pencak Silat Tatar Perjuangan 2025 diselenggarakan oleh UKM Pencak Silat Padjadjaran Universitas Perjuangan Tasikmalaya.

Kompetisi ini membuka kategori untuk usia dini (6–12 tahun), pra remaja (12–14 tahun), dan remaja (14–17 tahun), baik perorangan maupun kelompok rampak.

Ketua pelaksana, Muhammad Reza Algifari, menyebut bahwa kegiatan ini bertujuan menjaga eksistensi pencak silat di kalangan generasi muda sekaligus mencari bibit atlet berprestasi dari daerah.

Aom Tur’at dan Mimpi Besar dari Daerah

Keberhasilan Aom Tur’at dalam ajang ini menjadi bukti bahwa potensi daerah tidak kalah dengan kota besar, asalkan mendapat pembinaan dengan konsistensi dan semangat gotong royong.

Kang Yaya berharap, ke depan, lebih banyak paguron kecil yang mendapat panggung dan perhatian dari pemerintah.

“Silat adalah warisan, dan Aom Tur’at ingin menjadi bagian dari penjaganya,” katanya dengan penuh keyakinan.