Diksinasinews.co.id – Cuaca kering di Brazil mempengaruhi harga kopi dunia terutama Robusta yang naik pada penutupan pasar. Senin ( 20/11/2022 ).
Minas Gerais salah satu daerah di Brazil hanya mendapat curah hujan sebanyak 35,9 mm atau sekitaar 72% dari rata – rata seperti dilaporkan Somar Meterologia. Sontak ini membuat Harga Arabika naik dari harga terendah 16 bulan terakhir.
Terpantau di ICE New York Kopi Arabika mengalami kenaikan sebesar $5.30 ( 3.42 % ) menjadi $160 sedangkan Kopi Robusta Januari Naik 0.06%. Kenaikan terbatas karena menguatnya 0.8% dolar AS dan melemahnya permintaan Cina karena meningkatnya penularan virus covid di Cina.
Cuaca yang baik dengan curah hujan yang bagus serta paparan sinar matahari yang cukup membuat ladang kopi di Brazil tumbuh sempurna sehingga tahun 2023/2024 hasil panen diperkirakan meningkat signifikan.
Namun Cooxupe, salah satu perusahaan kopi di Brazil mempunyai pendapat bahwa hasil panen kopi di Brazil bisa jadi akan berkurang di tahun depan karena keterlambatan penanaman kopi.
Persediaan
Pengamat kopi dunia mengatakan apabila harga Robusta diperkirakan naik akibat minimnya persediaan. Stok Robusta turun ke level paling rendah 4 tahun terakhir hingga 8,705 juta kantong.
Persediaan kopi Arabika turun ke terendah 23 tahun pada 3 Nopember menjadi 382,695 kantong, kemudian naik 34% ke tertinggi 2 bulan menjadi 513,189 kantong pada hari Jumat lalu.
Persediaan biji kopi di AS naik membuat harga kopi turun. The Green Coffee Association melaporkan pada hari Selasa persediaan biji kopi Oktober naik dari 5.8% dari tahun lalu menjadi 6,320, 157 juta kantong.