Contoh kisah nyata terkait skala MMI ini adalah gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah pada tahun 2018. Gempa tersebut memiliki kekuatan 7,5 skala richter dan menyebabkan tsunami setinggi 6 meter.
Banyak gedung dan rumah-rumah hancur, terutama di wilayah pantai yang mengalami dampak tsunami. Beberapa wilayah bahkan mengalami kerusakan pada skala IX dan X MMI, dengan bangunan dan infrastruktur yang hancur dan rusak parah. Lebih dari 4.000 orang meninggal dan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal akibat bencana ini.
Gempa Pangandaran yang memiliki skala M 4,4 dan MMI II tentu tidak sedahsyat yang terjadi di Palu misalnya.
Berikut contoh gempa bumi yang terjadi di beberapa negara di dunia dan skala MMI yang terjadi pada gempa tersebut:
I MMI: Contoh: Gempa Bumi M2.5 di dekat Petrolia, California pada 17 April 2021.
II MMI: Contoh: Gempa Bumi M2.9 di wilayah Waikele, Hawaii pada 12 April 2021.
III MMI: Contoh: Gempa Bumi M4.4 di Lombok, Indonesia pada 29 Juni 2020.
IV MMI: Contoh: Gempa Bumi M4.2 di wilayah Lefkada, Yunani pada 29 November 2021.
V MMI: Contoh: Gempa Bumi M5.9 di wilayah Puerto Rico pada 11 Januari 2020.
VI MMI: Contoh: Gempa Bumi M6.4 di wilayah Mindanao, Filipina pada 16 Oktober 2019.
VII MMI: Contoh: Gempa Bumi M7.0 di wilayah dekat Anchorage, Alaska pada 30 November 2018.
VIII MMI: Contoh: Gempa Bumi M7.1 di dekat Ridgecrest, California pada 5 Juli 2019.
IX MMI: Contoh: Gempa Bumi M8.2 di Chili pada 16 September 2015.
X MMI: Contoh: Gempa Bumi M9.1 di Jepang pada 11 Maret 2011.
Maka bisa diambil kesimpulan jika, gempa Pangandaran yang masuk ke MMI II bisa dirasakan namun tidak setiap orang merasakannya.