Mau Jadi Ketua PGRI? Begini Mekanisme dan Syaratnya

Pentingnya Sistem Pemilihan Pengurus dalam Organisasi

banner 468x60

Tahapan Pemilihan Pengurus Besar

  1. Usulan Nama Calon
    Nama calon diusulkan oleh pengurus PGRI kabupaten/kota. Calon bisa berasal dari wilayah mana saja, namun harus memiliki rekam jejak kepengurusan yang sesuai jenjang.

  2. Verifikasi dan Penetapan
    Nama-nama yang diusulkan diverifikasi oleh panitia pemilihan dalam kongres. Setelah itu, disahkan dalam pleno dan menjadi calon tetap selama satu periode masa bakti.

  3. Pemilihan Formatur
    Pemilihan berlangsung secara bertahap: F1 untuk Ketua Umum, F2 untuk tujuh Ketua, dan F3 untuk Sekretaris Jenderal. Ketiganya bertindak sebagai formatur yang menyusun struktur pengurus besar.

  4. Pelantikan
    Susunan pengurus hasil formatur langsung disahkan dan diambil sumpahnya di hadapan peserta kongres.

Kelebihan dan Kelemahan Sistem PGRI

Sistem bottom-up yang PGRI tetapkan, memiliki kelebihan signifikan:

Namun, sistem ini juga memiliki kelemahan:

  • Kurangnya Keterbukaan bagi Anggota Baru
    Anggota baru atau muda sulit menjangkau posisi strategis karena belum memiliki rekam jejak.

  • Keterbatasan Pilihan Tokoh
    Anggota tidak bisa memilih tokoh populer yang tidak masuk dalam daftar calon tetap.

Menjaga Marwah Organisasi Profesi

Dengan mekanisme pemilihan yang ketat dan sistem bottom-up, PGRI menunjukkan komitmennya dalam menjaga marwah organisasi profesi yang bebas dari intervensi politik dan kepentingan sesaat.

Proses ini tidak hanya menjamin regenerasi kepemimpinan yang sehat, tetapi juga memperkuat posisi PGRI sebagai organisasi yang tumbuh bersama aspirasi guru di seluruh Indonesia.

banner 336x280