Ciamis: Potensi Terpendam dalam Warisan Alam dan Budaya

Berbagai situs purba seperti Cijolang Purba, Situs Citapen, Tambaksari, dan Gua Aul menawarkan bukti nyata peradaban kuno yang bisa menjadi daya tarik utama wisata edukasi.

banner 468x60

DiksiNasi, Ciamis – Ciamis menyimpan kekayaan sejarah dan geologi yang memiliki potensi terpendam untuk mendukung sektor wisata dan pendidikan.

Berbagai situs purba seperti Cijolang Purba, Situs Citapen, Tambaksari, dan Gua Aul menawarkan bukti nyata peradaban kuno yang bisa menjadi daya tarik utama wisata edukasi.

Namun, pemerintah daerah masih belum serius mengelola dan mengoptimalkan potensi ini.

Menelusuri Jejak Peradaban Kuno

Masyarakat setempat justru lebih aktif dalam menjaga warisan ini.

Darsum dari Dusun Pohat Tambaksari, misalnya, mengumpulkan dan merawat fosil secara mandiri karena belum ada dukungan penuh dari pemerintah.

Kondisi ini menunjukkan bahwa tanpa strategi pengelolaan yang jelas, banyak artefak berharga bisa hilang atau bahkan dijual secara ilegal.

Ciamis perlu segera menerapkan strategi konservasi berbasis komunitas agar situs-situs purba ini dapat memberikan manfaat ekonomi dan edukasi secara berkelanjutan.

Beberapa daerah telah sukses mengembangkan situs arkeologi sebagai destinasi wisata berbasis edukasi.

Sangiran, misalnya, berhasil menarik wisatawan melalui pendekatan terpadu antara konservasi, penelitian, dan wisata sejarah.

Ciamis dapat menerapkan model serupa dengan membangun museum interaktif dan jalur wisata edukatif berbasis teknologi digital untuk menarik lebih banyak wisatawan.

Menghidupkan Warisan Kerajaan Galuh untuk Ekonomi Lokal

Ciamis tidak hanya memiliki peninggalan geologi, tetapi juga warisan Kerajaan Galuh yang masih bisa diadaptasi dalam kehidupan modern.

Teknik budidaya kapas di Kawasen, pengelolaan hutan aren, dan peternakan sapi Rancah mencerminkan tradisi agraris yang kuat.

Pemerintah bisa memanfaatkan model pertanian berbasis kearifan lokal ini untuk membangun ketahanan pangan dan ekonomi.

Tren global menunjukkan bahwa kapas organik memiliki pertumbuhan pasar 7% per tahun, sementara produk berbasis aren seperti gula dan bioetanol semakin diminati.

Ciamis bisa menghidupkan kembali pola pertanian Galuh sebagai sektor unggulan dengan mengembangkan sistem produksi yang lebih modern.

Dengan pendekatan ini, petani lokal bisa meningkatkan hasil panen dan memperluas pasar hingga ke tingkat internasional.

Selain pertanian, nilai budaya dari Kerajaan Galuh juga berpotensi menjadi daya tarik wisata.

Tradisi gotong royong, sistem irigasi tradisional, dan pengelolaan lahan adat dapat dikombinasikan dengan teknologi modern untuk menciptakan sistem ekonomi berbasis komunitas yang lebih kuat.

Jika mendapat pengembangan yang baik, Ciamis bisa menjadi contoh daerah yang sukses menggabungkan tradisi dan inovasi.

Memanfaatkan Lahan Tidur dan Mengembangkan UMKM

Ciamis memiliki lebih dari 12.000 hektare lahan tidur yang bisa mendapatkan optimasi untuk meningkatkan perekonomian daerah.

Pemerintah perlu mendorong pemanfaatan lahan ini dengan konsep agroforestri yang menggabungkan tanaman kayu dan tanaman pangan.

banner 336x280

Komentar