DiksiNasi, CIAMIS – Di balik kemenangan para siswa SMPN 1 Ciamis di ajang Pencak Silat Bandung Open Championship 2025, ada satu nama yang terus bergema di dunia persilatan daerah: Paguron Ciung Wanara Putra Galuh (CWPG).
Sejak berdiri pada 1987, perguruan ini konsisten melahirkan atlet muda berprestasi sekaligus menjaga kelestarian warisan budaya pencak silat di Tatar Galuh.
Dalam kejuaraan yang berlangsung di GOR KONI Bandung, 5–10 Agustus 2025, tiga atlet binaan CWPG dari SMPN 1 Ciamis sukses meraih prestasi gemilang.
Rizky (kelas 9I) dan Rafael Raditya (kelas 9E) menyabet juara 1, sementara Putri Firyaal (kelas 8A) meraih juara 3.
Bukan Sekadar Latihan, tapi Pembinaan Karakter
Bagi pelatih CWPG, Kurniawan alias Juli, kemenangan hanyalah bonus. Misi utamanya adalah membentuk karakter dan mental atlet muda.
“Kalau tidak ada bakat tapi punya kemauan besar dan mau lelah berlatih, insyaallah bisa berprestasi. Sebaliknya, bakat tanpa latihan rutin tidak akan cukup,” ujar Juli.
Latihan di CWPG tidak main-main.
Jadwalnya padat: Selasa, Kamis, dan Sabtu, dengan porsi tambahan fisik pada akhir pekan.
Di luar padepokan, CWPG juga aktif mengelola ekstrakurikuler silat di berbagai sekolah di Kecamatan Ciamis.
Prestasi dari Lokal untuk Nasional
Beberapa tahun lalu, CWPG menjadi satu-satunya perguruan yang menyumbangkan medali untuk Ciamis di Porprov Subang.
Juli menargetkan lebih tinggi tahun ini: lolos Porprov dan merebut juara umum Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil).
Menurutnya, Ciamis tidak kekurangan talenta.
Hanya saja, pembinaan harus konsisten dan mendapat dukungan penuh.
“Kalau ada uang untuk beli atlet luar, kenapa tidak digunakan untuk membina potensi lokal? Ciamis punya banyak bakat, seperti Wewey, atlet nasional yang sudah mendunia,” tegasnya.
Komentar