Ngarumat Lembur Cisontrol: Tradisi dan Alam Bersatu Menjaga Warisan Leluhur

Puncak acara Ngarumat Lembur adalah penanaman pohon aren dan sawo kecik di tujuh titik sumber mata air yang menjadi sumber kehidupan warga Cisontrol.

banner 468x60

DiksiNasi, CIAMIS Gerakan “Ngarumat Lemburkembali menggema di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Ciamis.

Kegiatan edisi kedua ini menjadi ruang perjumpaan antara pelestarian tradisi, kepedulian lingkungan, dan komitmen masyarakat dalam merawat sumber kehidupan desa.

Momentum ini menjadi lebih kuat dengan kehadiran tokoh penting, termasuk Pangeran Patih Kesultanan Kanoman XII, Pangeran Raja Muhammad Qodiran, serta Dr. H. Yat Rospia Brata, Drs., M.Si, Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Ciamis.

Merawat Sumber Kehidupan, Menanam Nilai Luhur

Puncak acara Ngarumat Lembur adalah penanaman pohon aren dan sawo kecik di tujuh titik sumber mata air yang menjadi sumber kehidupan warga Cisontrol.

Tanam pohon menjadi lambang perawatan terhadap lembur (kampung), yang berlangsung secara kolektif oleh masyarakat bersama para tokoh.

Pangeran Patih Kesultanan Kanoman XII, Pangeran Raja Muhammad Qodiran
Pangeran Patih Kesultanan Kanoman XII, Pangeran Raja Muhammad Qodiran

Pangeran Raja Muhammad Qodiran, yang hadir mewakili Kesultanan Kanoman Cirebon, menyampaikan bahwa pohon sawo kecik bukan sekadar tanaman, melainkan simbol spiritual yang sarat makna.

“Bagi Kesultanan Kanoman, penanaman pohon sawo kecik merupakan simbol dan harapan tertanamnya rasa serta nilai-nilai kebenaran hakiki. Dalam bahasa Cirebon, ‘kecik’ atau ‘becik’ berarti benar,” ujar Pangeran Qodiran. Minggu, (11/05/2025).

Sementara pemilihan pohon aren karena fungsinya yang bermanfaat secara ekonomi dan ekologis, menjaga debit air, serta mendukung sumber penghidupan lokal seperti produksi gula aren.

Kegiatan ini menandai upaya serius masyarakat Cisontrol dalam menyatukan nilai-nilai kearifan lokal dengan aksi nyata pelestarian lingkungan.

Menanam Pohon, Menanam Nilai

Pohon aren dipilih sebagai tanaman produktif yang mampu mendukung ekonomi lokal, terutama melalui produksi gula aren, sementara pohon sawo kecik menjadi simbol kebajikan, keteduhan, dan ketulusan hati.

Aksi penanaman pohon ini berlangsung secara gotong royong oleh warga, tokoh adat, dan perwakilan lembaga kebudayaan.

banner 336x280