Part 164 : Mata Uang Maya Berjaya, Hilang Nilainya

Dodo menguping para pakar ekonomi dari Keraton sedang konsultasi dengan para Sinuhun di Petilasan Karang Gedang.

banner 468x60

DiksiNasi, Cikarohel – Mama Rohel Sedang Menikmati Kopi Sulam khas dari pegunungan UluBelu Lampung, di hadapannya terhampar luas hamparan sawah yang berhias semburat mentari pagi.

Dinginnya pagi ini, sedikit menghangat ketika Mama Rohel melihat Dodo bin Smith tergopoh menghampirinya.

Sambil setengah berteriak, suaranya berpacu dengan nafas yang tersenggal Dodo meracau tak jelas.

“Mama. kacau ini. Duit kita makin tak berharga. Donald Trump sudah kasih ultimatum” teriak Dodo.

Mama Rohel sedikit mengernyit demi mendengar teriakan gusar dari Dodo tersebut.

Sambil menyeruput kopi Sulam, Mama Rohel menghelas nafas yang dalam dan memejamkan mata sekejap lalu berucap.

“Kamu ini, kenapa Do? Kok teriak-teriak ga jelas” tanya Mama Rohel.

Rupanya, Dodo menguping para pakar ekonomi dari Keraton sedang konsultasi dengan para Sinuhun di Petilasan Karang Gedang.

Dalam percakapan yang sarat dengan elmu tingkat tinggi tersebut, Dodo sempat mendengar sekilas jika tak lama lagi uang kertas dan koin tak lagi laku.

“Sekarang lagi gencar uang kripto Ma, duitnya khan ga punya wujud. Apakah itu sama dengan uang ghoib?” Tanya Dodo dengan polosnya.

Mama Rohel terkekeh demi mendengar penuturan Dodo tersebut.

Sambil menerawang ke ufuk Timur, Mama Rohel menyebut jika terkaan Dodo tentang pengertian uang kripto memang tidak sepenuhnya salah meskipun masih jauh dari benar.

“Bukan begitu Do, sekarang duit fisik sudah tak lagi berharga seperti dulu karena nilai nominal dengan bantalannya sudah semakin timpang” timpal Mama Rohel.

banner 336x280