Bendungan ini kedepannya, berguna untuk menyuplai irigasi di Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, dan Cilacap.
Hal ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mencapai ketahanan pangan dan air di Indonesia, sebagaimana muncul dalam program Nawacita Presiden Jokowi.
Bendungan ini semoga menjadi solusi untuk mengatasi tantangan di sektor pertanian yang melambat akibat kurangnya pasokan air irigasi.
Manfaat Bendungan Bagi Masyarakat
Menurut Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA), Bendungan Leuwikeris memberikan lima manfaat utama bagi masyarakat di sekitarnya.
Salah satu manfaat utama adalah suplai air irigasi untuk Daerah Irigasi (DI) Lakbok Utara di Ciamis seluas 6.600 hektare dan DI Manganti di Cilacap seluas 4.616 hektare.
Dengan suplai air yang stabil, semoga indeks pertanian (IP) akan meningkat, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
“Harapan kami, suplai air dari Bendungan Leuwikeris dapat membantu petani meningkatkan hasil pertaniannya,” ujar Rizal.
Bendungan ini juga semoga menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi di Ciamis, baik melalui sektor pertanian maupun pariwisata, yang secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan optimisme yang tinggi terhadap keberhasilan Bendungan Leuwikeris, masyarakat Ciamis semoga dapat bangkit dari perlambatan ekonomi yang terjadi pasca-pandemi.
Proyek ini bukan hanya solusi jangka pendek, tetapi juga menjadi fondasi bagi keberlanjutan pertumbuhan ekonomi daerah.
Harapan Besar di Tengah Tantangan
Bendungan Leuwikeris adalah simbol harapan bagi Ciamis, terutama di tengah tantangan ekonomi yang muncul pasca-Covid-19.
Proyek ini semoga tidak hanya menjadi solusi bagi masalah irigasi, tetapi juga sebagai pendorong bagi sektor pertanian dan pariwisata, serta meningkatkan PAD daerah.
Dengan dukungan yang kuat dari masyarakat dan pemerintah daerah, Ciamis memiliki peluang besar untuk kembali bangkit dan berkembang.
