Pengelola juga tengah mengupayakan percepatan izin penggunaan lahan milik Pemprov Jawa Barat untuk mendukung teknologi pengolahan sampah berbasis kompos.
Targetnya, fasilitas ini bisa mulai beroperasi pada awal Februari 2025.
“Sumber sampah 95 persen organik, sehingga fokus kami pada pengomposan,” tambahnya.
Tantangan dan Harapan
Meski progres signifikan telah tercapai, tantangan tetap ada.
Salah satunya adalah kebiasaan warga sekitar yang membuang sampah ke area pasar akibat minimnya fasilitas pembuangan sampah di lingkungan perumahan mereka.
Yudi berharap pemerintah segera menyediakan infrastruktur pembuangan sampah yang memadai untuk mencegah masalah ini berulang.
“Kami sudah berdiskusi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menertibkan warga agar tidak membuang sampah ke pasar. Solusi ini penting agar Pasar Caringin tetap bersih dan nyaman bagi pedagang dan pembeli,” tutupnya.
Berbagai langkah inovatif yang pengelola Pasar Caringin lakukan, menunjukkan bahwa pengelolaan sampah yang baik membutuhkan strategi holistik dan kerja sama berbagai pihak.
Transformasi ini menjadi bukti nyata bahwa masalah sampah dapat teratasi dengan perencanaan dan eksekusi yang tepat.