Ciamis, diksinasinews.co.id – Gabungan Organisasi Wanita ( GOW ) Ciamis hadiri acara pendidikan pemilih bagi perempuan yang diadakan Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) Ciamis. Kamis (10/11/2022).
Baca Juga : Edinson Cavani Diragukan Tampil di Piala Dunia Qatar 2022, Ini Kata Pelatih
Baca Juga : Hadiri Parenting PAUD Tahun 2022, Hj. Ratna Machmud : Ini Sangat Bermanfaat Untuk Percepatan Penurunan Stunting
Ketua KPU Sarno Maulana Rahayu. M.Pd, beserta Kepala Divisi ( Kadiv ) Sosial Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia ( SOS Parmas SDM ) KPU Muharam Kurnia Drajat, ST., [the_ad id=”2959″] mendampingi Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah ( KPID ) Jawa Barat, Aditya Slamet, S.Ip, M.Si., membuka acara yang bertempat di Aula Dinas Pendidikan ( Disdik ) Kabupaten Ciamis tersebut.
Baca Juga : Daniel Mananta Ajak Isteri Kunjungi Rumah Ustaz Abdul Somad, Makan Durian dan Ikut Pengajian
Dalam sambutannya Sarno menyebutkan jika acara ini adalah program berkelanjutan KPU demi tingkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemilu serta partisipasi perempuan dalam pemilu 2024 kelak.
“Kami berikhtiar untuk tingkatkan partisipasi pemilih dan calon terpilih perempuan di Kabupaten Ciamis. Program KPU ini juga sekaligus sosialisasi tahapan pemilu terkini bagi masyarakat, terutama perempuan dan pemilih pemula.” Ujar Sarno.
Sarno menilai jika edukasi tentang pemilihan belum merata dan menyebar di masyarakat Ciamis, terutama keterwakilan perempuan.
“Dari 50 orang anggota dewan yang tersebar ke 10 partai politik di CIamis, hanya 6 wakil dari perempuan di pemilu sebelumnya, itupun berkurang 1 orang karena mengundurkan diri. Artinya wakil wakil masyarakat Ciamis di gedung dewan hanya ada 10 % saja” Lanjut Sarno.
Sarno mengangap tingkat kesadaran tentang pentingnya pemilihan dan keterwakilan perempuan yang berkiprah di bidang politik Kabupaten Ciamis masih dalam taraf rendah. Padahal jika dilihat dari jumlah Daftar Pemilih Tetap ( DPT ) yang dihimpun KPU tidak terdapat selisih yang berarti antara pemilih perempuan dengan laki – laki.
“Kami harap sosialisasi ini dapat menjadi titik tolak meningkatnya partisipasi politik perempuan di Kabupaten Ciamis,” pungkas Sarno.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat, Adiyana Slamet, S.Ip, M.Si mengapresiasi KPU Kabupaten Ciamis dalam meningkatkan keterlibatan perempuan dalam politik.
“Namun harus dipertanyakan apakah tingkat partisipasi yang tinggi itu diimbangi dengan pengetahuan politik yang baik juga,” ucapnya.
Adiyana mengatakan bahwa pendidikan berpolitik di Ciamis harus digenjot lagi, agar semua materi tersampaikan ke seluruh lapisan.
“Kita dorong kembali agar partisipasi perempuan dalam politik bisa meningkat. Bagaimanapun juga peran perempuan sangat besar untuk pembangunan konsolidasi demokrasi di Kabupaten Ciamis ini.” Pungkas Adiyana.
Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Ciamis, Dra. Hj Talbiyah Munadi yang menjadi salah satu tamu undangan menyatakan jika acara ini sangat positif dan menjadi hal yang ditunggu oleh kalangan wanita di Ciamis.
“Kita perempuan Tatar Galuh Ciamis sangat mendukung program pemerintah terutama tentang tahapan Pemilu dan Pilkada serentak. Agar perempuan di Tatar Galuh ini bisa memilih para pemimpin yang berkualitas,” katanya.
Pengalamannya menjadi anggota dewan di DPRD Ciamis membuat Hj. Talbiyah antusias dengan program KPU tersebut, karena menurutnya kesetaraan Gender di Ciamis sudah bagus di beberapa bidang.
Namun kambali ke adat ketimuran serta budaya di Indonesia yang masih semi patriarki membuat beberapa calon pemilih dan terpilih pemula cenderung ragu tatkala mengikuti pesta rakyat 5 tahunan tersebut.
Dosen Fakultas Pendidikan Universitas Galuh ini juga mengatakan ada beberapa hal yang membuat perempuan Ciamis tidak banyak yang turut andil dalam gelaran akbar pesta rakyat ini.
“Sering manjadi alasan ketika ada sosok perempuan berniat menjadi calon wakil rakyat, kadang perasaan tidak enak sama suami adalah satu dari sekian hal yang membuat mereka ragu ketika ingin maju.” Ujarnya
Padahal kualitas pendidikan serta SDM wanita di Ciamis terhitung bagus dan dalam taraf diatas rata – rata. Namun kembali ketika dihadapkan dengan adat ketimuran.
“Artinya perempuan Ciamis itu tahu tatakrama serta sopan santun dan amat menghormati Suami sebagai Imam dan Kepala Keluarga. Bukan berarti mereka takut. Justru ini hal bagus bagi dunia politik Ciamis, karena rakyat Galuh akan mendapat calon wakil yang menjunjung tinggi kearifan lokal, serta martabat selain dari intelektual yang tinggi.” Lanjut wanita kelahiran Kebumen yang sudah malang melintang di dunia politik sejak lama ini.
“Namun jangan asal perempuan, tapi perempuan yang berkualitas, mempunyai wawasan dan SDM yang kompetitip. Jika menjadi wakil rakyat kan bisa mumpuni dan beraspirasi kepada kita,” pungkasnya.