Mahasiswa KKN STISIP Bina Putra Banjar Fasilitasi Legalitas UMKM di Sukasari

banner 468x60

Materinya mencakup pentingnya NIB, manfaat sertifikasi halal, serta strategi pemasaran digital melalui media sosial.

Pelaku usaha juga dilatih membuat kemasan produk yang lebih menarik dan konten promosi sederhana.

“Kami juga mengenalkan konsep digital marketing agar UMKM Desa Sukasari bisa dikenal lebih luas. Harapan kami, setelah KKN selesai, mereka bisa melanjutkan sendiri proses promosi dan pengembangan usaha,” terang Junaedi.

Respons Positif dari Pelaku UMKM: “Baru Sekarang Mengerti Pentingnya Sertifikat Halal”

Program ini mendapat sambutan hangat dari para pelaku UMKM. Salah satunya Ibu Ecin (62), produsen tempe rumahan yang menjadi salah satu peserta pendampingan.

“Saya merasa sangat terbantu. Sebelumnya belum tahu pentingnya sertifikat halal. Setelah dibantu mahasiswa, saya jadi lebih paham. Mudah-mudahan usaha saya makin berkembang dan dikenal lebih luas,” ujarnya.

Dengan demikian, mahasiswa berharap program ini tidak berhenti hanya selama KKN.

Mereka tengah mengusulkan agar kampus atau instansi terkait dapat meneruskan pendampingan.

“Kami ingin membentuk kelompok UMKM binaan agar ada monitoring lanjutan setelah KKN selesai,” kata Junaedi.

Makmun juga berharap pelaku usaha semakin serius memperhatikan aspek legalitas dan kehalalan produk.

“Ini penting untuk menjamin kualitas, meningkatkan kepercayaan konsumen, dan membuka akses pasar yang lebih luas,” tegasnya.

banner 336x280

Komentar