Dalam perbincangan dengan Kasan Basari, istri Carli, Dasini, bercerita bahwa meski suaminya telah menciptakan banyak lagu terkenal, royalti tak pernah mereka nikmati.
“Lagu-lagu Mbah Carli masih sering berkumandang di berbagai acara, tetapi nama suami saya seringkali tidak mereka sebutkan,” ungkap Dasini.
Meski demikian, Carli tetap bangga bahwa karyanya bisa membawa tarling pantura terkenal lebih luas, meski apresiasi finansial masih jauh dari harapan.
Program Pelestarian Budaya dalam Visi Bambang-Kasan
Kunjungan Kasan Basari ke Mbah Carli merupakan bagian dari visi jangka panjang pasangan Bambang-Kasan dalam melestarikan seni dan budaya lokal.
Mereka percaya bahwa menghargai seniman tradisional dan mempertahankan warisan budaya adalah langkah penting.
Menurut mereka, hal tersebut akan menjadi dasar membangun Indramayu yang lebih berbudaya dan beradab.
Program pelestarian budaya ini, akan melibatkan berbagai upaya untuk mendukung seniman lokal.
Mulai dari menyediakan ruang ekspresi hingga memastikan hak-hak mereka, termasuk royalti, dapat terpenuhi.
“Melalui pelestarian seni seperti tarling pantura, kita bisa menciptakan Indramayu yang lebih kuat dan memiliki jati diri. Kami berkomitmen untuk menjadikan seni sebagai salah satu fokus pembangunan ke depan,” tutup Kasan dalam kunjungannya.
Dengan langkah ini, pasangan Bambang-Kasan berharap seni dan budaya lokal tidak hanya lestari tetapi juga berkembang pesat di masa depan.
Dengan ini, dapat menjadikan Indramayu sebagai pusat kebudayaan yang kaya.