Jumlah korban dalam konflik ini telah mencapai lebih dari 36.000 orang, dengan banyak di antaranya perempuan dan anak-anak.
Haley, yang berusia 52 tahun, baru-baru ini juga menarik perhatian publik setelah menyatakan dukungan untuk Donald Trump dalam pemilihan presiden AS 2024, meskipun sebelumnya ia adalah pesaing Trump dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik.
Persaingan yang sengit sempat terjadi di antara mereka, namun Trump telah mengesampingkan Haley sebagai calon wakil presidennya.
Tindakan Haley dianggap memperkeruh suasana dan menambah ketegangan di tengah konflik yang sedang berlangsung.
Foto kontroversial yang menunjukkan Haley menulis pesan di rudal dalam postingan di X oleh Danny Danon.
Danny, merupakan anggota parlemen Israel dan mantan Duta Besar Israel untuk PBB, yang juga menemani Haley dalam kunjungannya.
Finish them!
זה מה שכתבה היום חברתי, השגרירה לשעבר, ניקי היילי על פגז במהלך ביקור במוצב של תותחנים בגבול הצפון.
הגיע הזמן לשינוי משוואה – תושבי צור וצידון יתפנו, תושבי הצפון יחזרו.
צה”ל יכול לנצח! pic.twitter.com/qvLNCXPl7o
— Danny Danon 🇮🇱 דני דנון (@dannydanon) May 28, 2024
“Habisi mereka, ini yang teman saya tulis. Dia, mantan duta besar Nikki Haley,” cuit Danon, memperlihatkan Haley sedang berlutut menulis di rudal dengan spidol ungu.
Respons keras dari netizen Indonesia menunjukkan betapa sensitifnya isu ini dan bagaimana tindakan para pemimpin dunia dapat memicu reaksi global.
Haley, yang kalah dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik melawan Trump Maret lalu, mungkin harus menghadapi dampak dari tindakannya ini dalam karier politiknya ke depan.
Dengan demikian, tindakan Haley tidak hanya menyoroti dukungannya terhadap Israel tetapi juga membuka kembali diskusi tentang empati dan tanggung jawab seorang pemimpin dalam situasi konflik.
