DiksiNasi, Ciamis – Setiap menjelang Lebaran, bukan hanya pedagang pakaian dan makanan yang panen rezeki, tetapi juga para tukang cukur.
Salah satunya adalah Difa, pemilik usaha pangkas rambut di Dusun Bangunsirna, Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis.
Tahun ini, jumlah pelanggannya melonjak hingga 120 orang per hari, sebuah angka yang jauh melampaui hari-hari biasa.
Pangkas Rambut: Lebih dari Sekadar Gaya
Bagi sebagian orang, mencukur rambut menjelang Lebaran bukan sekadar soal tampil rapi, tetapi juga bagian dari tradisi.
Difa menyadari bahwa kebutuhan ini menjadi peluang ekonomi yang menjanjikan.
“Setiap tahun, menjelang Idulfitri, orang-orang ingin tampil lebih segar saat bertemu keluarga. Ini sudah jadi kebiasaan turun-temurun,” katanya.
Momen ini pun dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk meraup keuntungan.
Meskipun harus bekerja lebih keras dari biasanya, ia tetap menikmati prosesnya.
Meniti Karier dari Nol, Kini Jadi Andalan Warga
Difa, yang kini dikenal sebagai salah satu tukang cukur favorit di daerahnya, memulai kariernya dari nol.
Berawal dari keisengan memangkas rambut teman-temannya saat masih muda, ia akhirnya melihat peluang besar di bidang ini.
“Saya sudah mencoba berbagai usaha, tapi belum ada yang benar-benar cocok. Sampai akhirnya, saya melihat teman satu kampung sukses membuka pangkas rambut di Tasikmalaya. Dari situ, saya mulai serius menekuni profesi ini,” ungkapnya.
Awalnya, ia hanya melayani lima pelanggan per hari.
Namun, seiring waktu dan meningkatnya keterampilannya, jumlah pelanggan pun bertambah.