Pendidikan Tercoreng: Sponsorship Rokok Masuk Kampus, SAPMA PP Desak Teguran Tegas

Ketika Kampus Disusupi Sponsorship Rokok: Wajah Pendidikan di Ciamis dalam Bahaya

banner 468x60

DiksiNasi, Ciamis Dunia pendidikan di Kabupaten Ciamis tengah menghadapi ancaman serius yang tidak boleh dipandang remeh.

Sebuah kegiatan di lingkungan Universitas Galuh — salah satu kampus ternama di wilayah ini — diduga menerima sponsor dari perusahaan rokok.

Lebih parah lagi, mahasiswa terpantau menjual rokok secara terbuka di area kampus.

Ketika Kampus Disusupi Sponsorship Rokok Wajah Pendidikan di Ciamis dalam Bahaya
Ketika Kampus Disusupi Sponsorship Rokok Wajah Pendidikan di Ciamis dalam Bahaya

Sebagai organisasi kepemudaan yang konsisten memperjuangkan integritas dunia pendidikan, Satuan Siswa, Pelajar, dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila Kabupaten Ciamis menyatakan sikap tegas atas insiden ini.

Ketua SAPMA PP Ciamis, Rizal Purwonugroho, menyebut peristiwa ini bukan hanya pelanggaran regulasi, tetapi juga bentuk pengabaian terhadap nilai-nilai etika dan moral dunia pendidikan.

“Apa jadinya wajah pendidikan kita jika kampus yang seharusnya menjadi zona intelektual justru menjadi tempat promosi produk yang secara hukum dilarang di lingkungan pendidikan?” ujar Rizal melalui pesan pendek. Sabtu, (26/04/2025).


Mengingkari Aturan, Menyia-nyiakan Amanah

SAPMA PP menegaskan bahwa kegiatan yang melibatkan sponsor dari industri rokok telah melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2021 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR), khususnya Pasal 6 dan Pasal 10.

Selain itu, Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 juga secara tegas melarang penjualan rokok dalam radius 200 meter dari satuan pendidikan.

Ironisnya, dalam kondisi seperti ini, tidak tampak upaya pengawasan atau penindakan dari pihak rektorat maupun satuan pengawas internal kampus.

Ini menjadi preseden buruk bagi dunia akademik yang semestinya menjunjung tinggi keteladanan dan kepatuhan terhadap hukum.

“Organisasi mahasiswa sudah diberikan dana oleh kampus. Lalu kenapa harus membuka pintu bagi industri rokok? Ini keputusan yang tidak hanya keliru, tapi membahayakan,” kata Rizal.

banner 336x280

Komentar