Video yang viral tersebut sempat membuat banyak orang berspekulasi tentang adanya kecelakaan besar, mengingat jumlah ambulans yang terlibat dan penggunaan sirine yang biasanya menandakan urgensi. Namun, Sandi menjelaskan bahwa tujuan mereka hanyalah untuk bersilaturahmi, dan tidak ada insiden darurat yang terjadi.
Pada akhirnya, konvoi ini menjadi sebuah pelajaran tentang pentingnya komunikasi dan kesadaran sosial. Meskipun tujuannya mulia, namun tidak mengabaikan dampak yang timbul kepada masyarakat luas.
Komitmen dari awak Ambulans
Sandi dan rekan-rekannya di komunitas driver ambulans, telah berkomitmen menyikapi kegaduhan di tengah masyarakat. Mereka, akan memastikan bahwa kegiatan serupa di masa depan akan mereka laksanakan dengan pertimbangan yang lebih matang. Dia menekankan, khususnya terkait dengan penggunaan sirine dan pengaruhnya terhadap kenyamanan dan ketenangan masyarakat.
“Kami berharap kejadian ini tidak mengurangi rasa hormat dan dukungan masyarakat terhadap pekerjaan kami sebagai penyedia layanan kesehatan darurat,” tutup Sandi, mengakhiri klarifikasi sekaligus permintaan maaf atas kegaduhan yang terjadi.
Kegiatan ini meskipun penuh kontroversi, mengingatkan kita semua tentang pentingnya empati. Komunikasi, dan kepedulian terhadap sesama di tengah kesibukan hidup sehari-hari, juga menjadi poin utama.