DiksiNasinews.co.id, PURWADISKI – Sore itu alat telepon genggam saya bergetar membangunkan saya ketika saya sedang terlelap tidur siang. Di layar hp saya bertuliskan Ibu terus memanggil, mungkin sampai tiga kali sempat tidak terangkat. Di tempat yang sangat sarat akan kesedihan imi, tempat inilah yang kini saya tinggali sementara untuk menunggu hari.
Terbangun dan bergegas mencari hp yang bergetar. Ternyata Ibu saya yang menelfon hanya sekadar menanyakan kabar, dan mengingatkan saya untuk melaksanakan sholat.
Berlanjut pada perbincangan, Ibu mengingatkan saya agar selalu sadar dan melakukan hal-hal baik.
“Bencana sudah terjadi di sana sini, kiamat sudah dekat. Ayo kamu sholat nak, Ibu mau kamu itu jadi anak yang baik dan taat ibadah,” petuah Ibu mengingatkan.
Ibu kita yang melahirkan kita, tak kenal lelah untuk mengingatkan kita. Padahal, di usia saya yang sudah kepala tiga saja, dia tetap memberikan kasih sayangnya yang begitu besar terhadap saya.
Bencana gempa sering terjadi di Indonesia. Getaran gempa tidak hanya membuat kepanikan masyarakat tetapi juga memporak-porandakan rumah dan bangunan.
Satu-satunya orang yang tulus memperdulikan
Tentu saja setiap ibu di dunia ini ingin memberikan hal-hal terbaik untuk anak-anaknya. Seorang ibu akan berjuang membahagiakan anaknya, sekalipun dia harus mengorbankan kebahagiaannya.
“Di sana di tempatmu ada gempa terasa gak? Gempa di mana-mana nak, hati-hati,” tanya Ibu saya yang memang Guncangan Gempa di Cianjur beberapa hari lalu membuat gempar.
Komentar